Asyiknya Belajar Ekstrakurikuler Karawitan

Seni tradisional selama ini identik dengan para orangtua. Tidak sedikit kaum muda sampai dengan pelajar yang sudah meninggalkan dan bahkan tidak mengetahui warisan luhur orang-orang terdahulu mereka. Tapi anggapan itu bisa jadi tidak sepenuhnya benar bila kita menengok ekstrakurikuler (ekskul) yang satu ini. Namanya ekskul Karawitan. Ekskul ini adalah dimilik SMP PGRI Jatiuwung.Pada ekskul Karawitan ini, siswa dilatih memainkan alat musik tradisional yang terdiri dari saron, bonang, kendang dan gong. Karawitan tersebut merupakan jenis Karawitan Gending yang merupakan satu bentuk kesenian di mana dalam penyajiannya lebih mengutamakan unsur instrumental atau alat musik.Salah seorang peserta ekskul Karawitan SMP PGRI, Satya Nugroho (13) mengatakan, dirinya sudah belajar ekskul tersebut sejak dua tahun lalu. Siswa kelas VIII ini memilih ekskul tradisional tersebut karena suka. "Gimana ya, suka aja sih. Pokoknya asyik," jelasnya Kamis (4/8/2016) lalu. Karena itu begitu diajak tampil di Festival Cisadane dirinya tidak lagi berpikir lama. Pada ekskul Karawitan, Satya demikian dia biasa dipanggil senang memainkan saron, yakni alat musik yang berbentuk gamelan.Senada, teman Satya bernama M. Iksan Salahudin (13) juga gemar memainkan Saron. Sebagaimana Satya, Iksan juga sudah dua tahun masuk ekskul Karawitan. "Iya bareng-bareng dengan Satya ikut ekskulnya," katanya. Saat Festival Cisadane lalu Karawitan SMP PGRI Jatiuwung tampil mengiringi pencak silat dari IPSI Kota Tangerang.Sekretaris IPSI Kota Tangerang, Muali Subah mengatakan, pihaknya memang sering diiring oleh ekskul Karawitan SMP PGRI Jatiuwung. "Pokoknya begitu IPSI tampil, mereka mengiringi dengan musik, musiknya apa, ya tinggal mengikuti gerakan jurus-jurus,"jelasnya. Muali mengatakan, ekskul Karawitan tersebut sudah tampil di mana-nama. "Ke Bandung juga sudah pernah, karena memang setahu saya ekskul ini sudah cukup lama," pungkasnya. (*)