Ganggu Kenyamanan Masyarakat, TPS Pasar Rubuh Cipondoh Resmi Ditutup

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berkomitmen menuntaskan permasalahan sampah yang meresahkan masyarakat. Akhir pekan ini, Pemkot Tangerang resmi menutup operasional Tempat Pembungan Sampah (TPS) Pasar Rubuh, Cipondoh, Kota Tangerang.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Sampah Wilayah Timur, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Bachrudin menuturkan, penutupan operasional diambil sebagai langkah solutif mengatasi penumpukan sampah (over capacity) yang selama ini meresahkan masyarakat.

“Kami sudah mengambil langkah tegas untuk menutup TPS Pasar Rubuh yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat karena over capacity sampai mengganggu kenyamanan para pengguna jalan. Kemarin, kami mulai resmi menghentikan operasionalnya bahkan area bekas pembuangan sampahnya sudah ditutup dengan menggunakan pagar seng,” ujar Bachrudin, Senin (29/9/25).

Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang telah menyiapkan sistem pembuangan sampah pengganti yang bisa dimanfaatkan oleh masyatakat sekitar.

Mulai hari ini, Pemkot Tangerang telah membuka sejumlah pos titik penjemputan sampah meliputi; Jalan JB Petir, Pemakaman Ar-Rahmah, Jalan Baru Komplek Griya dan di samping Jembatan Pulo Cipondoh untuk memfasilitasi pelayanan penjemputan sampah untuk 10 RW di Kelurahan Petir, Cipondoh, Kota Tangerang.

“Setelah ditutup, kami akan menerapkan sistem pos titik penjemputan sampah, di sana akan disediakan armada kebersihan yang akan transit setiap pagi untuk mengangkut sampah masyarakat sekitar. Sistem ini akan menguntungkan masyarakat karena tidak perlu jauh-jauh lagi untuk membuang sampahnya,” tambahnya.

Selain itu, Pemkot Tangerang mengimbau kepada seluruh masyarakat sekitar untuk memanfaatkan layanan pos titik penjemputan sampah sebagai pengganti TPS Pasar Rubuh sebagai langkah konkret berkontribusi mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman di Kota Tangerang.

“Sistem pos titik penjemputan sampah sudah mulai berjalan, sejauh ini terpantau sangat efektif karena proses pengangkutannya bisa difokuskan di satu waktu (pagi) saja, setelahnya (siang) area sekitar bisa dipastikan sudah bersih lagi,” pungkasnya.