Di tengah keramaian Tangerang Ngabesan 2025, ada satu pasangan yang menyita perhatian. Bukan hanya karena usia mereka yang sudah lebih dari setengah abad, tetapi juga karena perjalanan cinta yang sudah mereka jalani selama 56 tahun.
Ambali (73) dan Aminah (71) adalah pasangan pengantin tertua dari 82 pasangan yang merayakan pernikahan mereka, setelah diresmikan secara kenegaraan pada Isbat Nikah Massal, di Gedung MUI, Selasa (25/2) kemarin.
Bagi pasangan asal Kecamatan Batuceper ini, momen yang mereka alami pada hari ini sangat istimewa. Meskipun sudah lebih dari lima dekade hidup bersama, mereka baru bisa meresmikan pernikahan mereka secara hukum negara.
Sejak 10 Oktober 1969, Ambali dan Aminah telah menjalani kehidupan penuh suka dan duka bersama. Membangun keluarga dengan penuh kenanganan. Bahkan telah dikaruniai delapan anak dan 10 cucu. Namun, pernikahan keduanya belum pernah tercatat resmi di negara.
“Alhamdulillah, senang sekali. Akhirnya, setelah punya banyak anak dan cucu saya punya juga buku nikah dan resmi secara negara. Ramai dan meriah sekali acaranya, banyak yang fotoin kami,” seru Aminah yang tak pernah lepas menggenggam tangan sang suami.
Ia pun menceritakan, sejak menikah dirinya hanyalah seorang ibu rumah tangga dan suami adalah tukang becak yang kini sudah sama-sama menghabiskan masa tua di rumah bersama anak dan cucunya.
“Kami merasa sangat bersyukur bisa menikah secara resmi setelah sekian lama. Ini adalah kebahagiaan terbesar kami. Sejak menikah kami tak pernah merasakan kemeriahan seperti ini,” tutur wanita kelahiran Tangerang 3 April 1954.
Ambali pun mengungkapkan hal serupa, “Senang dan bersyukur sekali, hadiah terindah di usia kami. Senang sekali, sampai saat ini masih hidup sama dia lagi, dia lagi dan dia lagi,” sambil melirik tawa sang istri.
Sepanjang acara berlangsung, Ambali dengan kemeja putih jas biru serta Aminah yang senada dengan kebaya putih dan kerudung biru pun tak henti-hentinya menebar senyum bahagia kepada keluarga, anak, cucu dan seluruh tamu undangan yang hadir.
Bagi mereka, momen ini bukan hanya tentang sebuah perayaan, tetapi juga tentang rasa syukur atas kebersamaan yang telah terjalin lama. Kini, mereka bisa menjalani hari-hari dengan lebih tenang, mengetahui bahwa pernikahan telah sah menurut hukum.
Tangerang Ngabesan 2025 menjadi penanda bahwa cinta sejati tidak mengenal waktu, dan setiap pasangan tidak peduli usia. Semua berhak merayakan kebahagiaan mereka dengan cara yang penuh makna.