Tahun ke tahun, pembangunan fisik maupun nonfisik di Kota Tangerang terus mengalami kemajuan. Tak terkecuali di masa transisi kepemimpinan, yaitu bersama Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin yang tercatat berlangsung selama satu tahun lebih.
Kemajuan yang terjadi di Kota Tangerang, salah satunya ialah peningkatan pembangunan bidang kesehatan. Selama masa transisi kepemimpinan atau sepanjang 2024, urusan stunting menjadi fokus utama lahirnya ragam pembangunan nonfisik.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni menyatakan, selain ragam pelayanan kesehatan yang terus dijalankan, setahun terakhir pembangunan atau program kesehatan cukup fokus pada pelayanan penurunan stunting.
Mulai dari program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas atau Gertak Tangkas di 1.092 posyandu, 104 kelurahan, 13 kecamatan se-Kota Tangerang. Program ini merupakan intervensi serentak pencegahan stunting, dengan menyisir seluruh anak di Kota Tangerang untuk dilakukan pengukuran pertumbuhannya dan diinput ke dalam aplikasi SiData dan e-PPGBM dan selanjutnya ditangani sesuai kebutuhan anak tersebut.
“Selain itu, Pemkot Tangerang melakukan kerja sama dengan enam rumah sakit sebagai rujukan urusan stunting. Meluncurkan program Satu Telur Satu Minggu atau Sate Sami yang merupakan program sedekah dari ASN untuk didistribusikan kepada anak-anak terindikasi stunting di 13 kecamatan di Kota Tangerang,” ungkap dr. Dini.
Lanjutnya, masih dalam urusan stunting, Pemkot Tangerang juga membangun Dapur PKK Dashat di 104 kelurahan. Ini merupakan kebijakan strategis berupa pembentukan Dapur PKK Dashat atau Dapur Sehat Atasi Stunting yang tersebar di seluruh kelurahan dan dioptimalkan untuk memproduksi pangan bergizi yang akan dikonsumsi para balita yang terindikasi stunting di setiap wilayah masing-masing.
“Nonfisik lainnya, tahun 2024 capaian UHC di angka 99,71 persen. Dalam hal ini beriringan dengan program bantuan Pembayaran Biaya Iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang diperuntukan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, yang dibayarkan oleh pemerintah setiap bulannya. Selain itu, ada juga penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) di 104 posyandu se-Kota Tangerang,” jelasnya.
Sementara itu, kata dr. Dini, pada masa peralihan kepemimpinan ini, Kota Tangerang juga tetap melakukan pembangunan fisik penunjang bidang kesehatan. Yakni, penambahan pembangunan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe D, yaitu di Kecamatan Benda dan Kecamatan Cibodas.
“Sepanjang 2024 sederet prestasi tingkat nasional pun berhasil diraih di bidang kesehatan. Seperti, Penghargaan Program Kesehatan Jiwa Terbaik dari Kementerian Kesehatan Tahun 2024, Penghargaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Indikator Layanan Masalah Kesehatan Jiwa Terbaik di Provinsi Banten Tahun 2024,” seru dr. Dini.
“Penghargaan Pencegahan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM) Terbaik dari Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) Tahun 2024. Puskesmas Cipadu meraih Capaian ODHIV on ART Tertinggi dalam Kategori Layanan PDP dengan Beban ODHIV Rendah dari Kementerian Kesehatan Tahun 2024,” tambahnya.