Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media (P2KM) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menilai capaian Pemkot Tangerang berupa penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) terkait wisuda akbar tahfiz pelajar perlu dilestarikan menjadi budaya baik.
"Kegiatan positif ini (tahfiz bagi pelajar) harus dilestarikan menjadi budaya baik di Kota Tangerang,” kata Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media (P2KM) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta , Dr. Deden Mauli Darajat.
Perlu diketahui Pemerintah Kota Tangerang baru meraih piagam penghargaan dari MURI terkait kegiatan wisuda akbar tahfiz yang melibatkan 10.522 pelajar pada peringatan Hari Santri di Masjid Raya Al-A'zhom pada 22 Oktober 2024 lalu.
Deden mengatakan, tahfiz pelajar melalui program Tangerang Mengaji adalah kegiatan keagamaan yang menjadi dasar dan pegangan hidup bagi para pelajar.
Program ini merupakan bagian dari menjaga kehidupan di masa mendatang. "Sebab, pelajar hari ini akan menjadi penentu kebijakan di masa mendatang," katanya.
Pj Wali Kota Tangerang Nurdin mengatakan, rekor ini menambah semangat dan energi untuk terus belajar dan berkontribusi positif bagi Kota Tangerang
Pendiri MURI Jaya Suprana menuturkan, capaian ini nantinya akan bermanfaat tidak hanya untuk Kota Tangerang tapi juga untuk Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jamaluddin mengatakan, program Pelajar Tangerang Mengaji dihadirkan untuk mewadahi para siswa untuk belajar mengaji, hingga menjadi penghafal Al-Qur'an.
"Program ini sangat positif dan tentu akan kami terus galakkan, karena anak dari yang belum bisa mengaji akhirnya jadi bisa, menghafal surat pendek, hingga menghafal satu sampai tiga juz. Evaluasi pasti juga akan dilakukan baik dari sisi pengajar, motivasi para siswanya dan sebagainya," kata Jamaluddin.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online