Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengimbau dan mengingatkan pentingnya peran keluarga, khususnya orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pendekatan terhadap anak-anak mereka, guna mencegah terjadinya kasus penculikan.
Psikolog Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di bawah DP3AP2KB Kota Tangerang Sri Damayanti mengungkapkan, berbagai faktor yang dapat mendorong terjadinya penculikan. Masalah lemahnya pengawasan orang tua dan orang dewasa menjadi salah satu penyebab anak mudah menjadi korban penculikan.
"Pengawasan ini penting dilakukan, terutama saat anak sedang berada di luar rumah. Sekarang ini, banyak orang tua yang terlalu sibuk dengan urusannya sehingga kurang memperhatikan lingkungan bermain anak-anaknya," ungkap Yanti.
"Namun, pengawasan anak juga tidak boleh berlebihan yang sampai menimbulkan sindrom dunia yang kejam. Sindrom ini membuat orang tua membatasi dan melarang anak untuk bermain ataupun mengeksplorasi daya kembangnya di luar rumah. Sebab, ketakutan yang berlebihan, hal ini juga buruh bagi anak," tambahnya.
Selain orang tua, peran masyarakat sekitar juga penting agar anak tidak mudah ”dirangkul” pihak yang tidak bertanggung jawab. Pengawasan masyarakat belakangan ini semakin melemah seiring kentalnya sikap individualistis.
”Sekarang, kita semakin individualis, kurang punya kepedulian terhadap sesama. Pengawasan yang bagus antara orang tua di rumah, masyarakat di luar rumah dan pihak sekolah ketika anak di sekolah menjadi pagar penting menghindari penculikan anak,” ujar Yanti.
Kata Yanti, untuk orang tua juga perlu membekali anak dengan pengetahuan bagaimana saat berhadapan dengan orang asing. Anak diberikan pemahaman untuk tidak sembarangan berbicara, tidak mudah percaya, tidak mudah terbujuk dengan iming-iming pemberian orang lain, serta bisa menolak ajakan orang yang tidak dikenal.
”Penting juga, orang tua harus menjadi teman bagi anak sehingga muncul komunikasi dan saling percaya,” kata Yanti.