Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus bekomitmen mengoptimalisasi kinerja Sistem Pemantauan Kualitas Udara (SIPAKU) untuk menjaga kualitas udara di Kota Tangerang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Wawan Fauzi menuturkan, SIPAKU merupakan alat pemantau atau Air Quality Monitorung System (AQMS) yang digunakan untuk memonitoring kualitas udara, termasuk mengambil berbagai sampel data terkait kondisi kualitas udara di Kota Tangerang. Berperan sangat penting, SIPAKU dapat beroperasi secara otomatis, kontinyu, akurat dan berbasis real time selama 24 jam.
“Sistem ini dirancang secara khusus untuk memaparkan kondisi kualitas udara di wilayah setempat, operasinya sendiri berusaha membawa kadar senyawa yang ada di udata, mulai PM10, PM 2,5, SO2, NOx, NO2, CO, dan sebagainya sebagai parameter kondisi udara dalam keadaan baik atau buruk,” ujar Wawan, Kamis (5/9/24).
Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang juga telah menempatkan SIPAKU di berbagai titik lokasi strategis di penjuru wilayah Kota Tangerang, yakni mulai di Sudimara Barat (AQMS Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Benteng Betawi Tanah Tinggi (AQMS Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Pasir Jaya (AQMS Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), dan Taman Gajah Tunggal Cikokol (AQMS Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN).
“Sistem ini sangat dibutuhkan untuk merespons kondisi kualitas udara, oleh karenanya kami terus melakukan perawatan secara rutin untuk menjaga sensibilitas dari sistem monitoring kualitas udara ini,” tambahnya.
Selain itu, SIPAKU dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan informasi kondisi kualitas udara yang akurat, valid dan kredibel di Kota Tangerang.