Program Pembiasaan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan selama tiga minggu di Kota Tangerang ini, tak hanya sebatas pemenuhan gizi seimbang akan tetapi dapat turut mendorong inisiatif dan kreativitas dari para siswa/i dengan memanfaatkan kotak susu bekas dari menu MBG sebagai bahan dasar kerajinan tangan.
Seperti yang terlihat dalam pelaksanaan Pembiasaan MBG di SDN Negeri Petir 2 Kota Tangerang, Kamis, (29/08).
Dalam tinjauannya, Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, mengungkapkan, langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memacu kreativitas para siswa/i, melainkan juga sebagai upaya untuk memanfaatkan wadah bekas yang sering kali berakhir sebagai sampah, dengan menjadikannya karya yang bernilai ekonomi dan bermanfaat.
"Saya kira ini sangat bagus ya, yang dilakukan oleh anak-anak di SDN Petir 2 dan juga di SDN Sudimara 11 kemarin. Selain mendapatkan manfaat dari konsumsi susu MBG, anak-anak kita juga dapat memanfaatkan kotak susu bekas mereka untuk membuat berbagai kerajinan tangan. Inisiatif ini, diharapkan tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga memberikan contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain," ujar Dr. Nurdin, usai meninjau MBG.
Untuk itu, Dr. Nurdin, juga meminta agar para guru turut berperan aktif dalam langkah ini dengan menginspirasi siswa/i untuk mengubah kotak susu bekas menjadi berbagai karya kreatif berupa pajangan.
"Diharapkan langkah ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan konsep serupa, sehingga sampah kotak susu dapat diminimalisir. Selain itu, ke depannya, karya-karya yang dihasilkan dapat menjadi nilai ekonomi, membuka peluang baru bagi siswa/i untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dan menciptakan produk yang memiliki nilai jual," ungkapnya.
Lebih lanjut, mantan Kepala Pusdatin Kemendagri tersebut, ingin agar para siswa/i dapat lebih memahami tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, melainkan justru mengolah dan memanfaatkannya.
"Inisiasi ini tentunya sejalan dengan upaya kita bersama dalam mengurangi sampah dari sumbernya atau zero waste melalui langkah Reduce, Reuse and Recycle (3R)," tukas Pj.