Selasa, 20 Agustus 2024 15:50 WIB | Dibaca : 1839
2.838 Siswa Ikuti Simulasi Kedaruratan Bencana, Dr. Nurdin: Tanamkan Mitigasi  Sejak Dini
2.838 Siswa Ikuti Simulasi Kedaruratan Bencana, Dr. Nurdin: Tanamkan Mitigasi  Sejak Dini
2.838 Siswa Ikuti Simulasi Kedaruratan Bencana, Dr. Nurdin: Tanamkan Mitigasi  Sejak Dini
2.838 Siswa Ikuti Simulasi Kedaruratan Bencana, Dr. Nurdin: Tanamkan Mitigasi  Sejak Dini
2.838 Siswa Ikuti Simulasi Kedaruratan Bencana, Dr. Nurdin: Tanamkan Mitigasi  Sejak Dini
2.838 Siswa Ikuti Simulasi Kedaruratan Bencana, Dr. Nurdin: Tanamkan Mitigasi  Sejak Dini
2.838 Siswa Ikuti Simulasi Kedaruratan Bencana, Dr. Nurdin: Tanamkan Mitigasi  Sejak Dini
2.838 Siswa Ikuti Simulasi Kedaruratan Bencana, Dr. Nurdin: Tanamkan Mitigasi  Sejak Dini
2.838 Siswa Ikuti Simulasi Kedaruratan Bencana, Dr. Nurdin: Tanamkan Mitigasi  Sejak Dini

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melakukan simulasi kedaruratan bencana sejak dini. Kegiatan ini melibatkan 2.838 siswa dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA, yang berlangsung di Sekolah Mutiara Bangsa 1, Cipondoh, Selasa (20/08). Simulasi ini bertujuan untuk membekali dan membiasakan seluruh stakeholder di sekolah agar selalu siap menghadapi kemungkinan bencana.

Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, yang hadir dalam mitigasi tersebut, mengungkapkan pentingnya kegiatan ini dilakukan bagi generasi muda.

"Bencana tidak dapat kita cegah, namun kita dapat mempersiapkan diri agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalkan. Melalui simulasi ini, kami ingin mengajarkan anak-anak sejak dini tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan saat terjadi bencana. Hal ini akan membentuk budaya mitigasi yang kuat di lingkungan mereka dan meluas hingga ke keluarga serta masyarakat," ungkap Pj Wali Kota, Selasa (20/08). 

Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan, lanjut Pj, Pemkot Tangerang akan terus bekerja sama dengan BPBD Kota Tangerang untuk memperkuat relawan kebakaran serta proses pencegahan kebakaran dan bencana. 

"Dengan upaya mitigasi yang berkelanjutan, diharapkan akan terbangun kesadaran kolektif di masyarakat mengenai pentingnya persiapan menghadapi bencana, mengingat tingkat kerawanan bencana di wilayah kita yang cukup tinggi," ungkapnya. 

Selain itu, Alumnus Universitas Indonesia ini, mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam upaya membangun komunitas yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai potensi bencana di masa depan.

"Melalui kesadaran bersama dan persiapan yang matang, kita berharap dapat meminimalisir korban jiwa dan dampak bencana jika bencana terjadi," pungkasnya.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!