Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan melalui pelatihan Training of Trainer (ToT) Literasi Keuangan bagi guru dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Tangerang, yang dilaksanakan di Ruang Al-Amanah Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (19/08).
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, dalam kesempatannya mengatakan, kegiatan ini bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabotabek dan Banten, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya literasi keuangan di kalangan masyarakat, khususnya bagi generasi muda.
"Literasi keuangan adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan finansial. Dengan memahami pengelolaan keuangan yang baik, masyarakat akan lebih mampu mengambil keputusan finansial yang tepat," ujar Dr. Nurdin.
Lebih lanjut, kata Dr. Nurdin, guru sebagai pendidik, memiliki peran yang sangat strategis dalam menanamkan nilai-nilai keuangan yang baik sejak dini kepada siswa. Dengan bekal pengetahuan yang memadai, guru dapat memberikan edukasi tentang berbagai produk dan layanan keuangan, serta risiko-risiko yang mungkin dihadapi.
"Kami berharap para guru dan ASN dapat menjadi agen perubahan dalam menyebarkan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang baik kepada siswa dan masyarakat luas," ucapnya.
Mantan Kepala Pusdatin Kemendagri ini, juga mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam memilih produk dan layanan keuangan, khususnya Pinjaman Online (Pinjol). Di mana maraknya penawaran Pinjol yang tidak bertanggung jawab telah menimbulkan banyak masalah bagi masyarakat.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mengecek legalitas perusahaan penyedia Pinjol sebelum memutuskan untuk meminjam. Kami harap masyarakat dapat menjadi konsumen keuangan yang cerdas dan tidak mudah tertipu oleh iming-iming yang tidak realistis. Seperti bunga rendah, dan proses yang cepat. Pastikan masyarakat memahami semua syarat dan ketentuan yang berlaku," jelasnya.
Selain itu, Pj Wali Kota, juga mengingatkan bahaya Judi Online (Judol) yang dapat merusak kehidupan seseorang dan keluarga.
"Kita sebagai kota akhlakul karimah, jangan pernah mendownload atau mencoba-coba Judol karena judi pasti akan membawa kemudaratan bagi masyarakat," pungkasnya.