Dalam upaya untuk mengatasi masalah tawuran dan dampak buruk lainnya yang saat ini meresahkan masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan yang baik bagi masyarakat Kota Tangerang, dengan meningkatkan program pendidikan berkualitas dan gratis.
Dalam beberapa tahun terakhir, tawuran antar pelajar dan dampak negatif lainnya, seperti peningkatan angka kenakalan remaja telah menjadi perhatian serius pemerintah pusat maupun daerah karena turut berdampak pada keamanan dan kenyamanan masyarakat tak terkecuali di Kota Tangerang.
Menyikapi hal tersebut, Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismanyah mengatakan, akan terus meningkatkan program pendidikan gratis. Pasalnya program tersebut bertujuan untuk menciptakan generasi masa depan yang terdidik dan berkualitas.
“Dengan Pendidikan gratis dapat menghilangkan hambatan ekonomi yang mungkin menjadi salah satu pemicu tawuran, serta mendorong para pelajar lebih fokus pada pendidikan. Langkah ini penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan di Kota Tangerang. Kami percaya dengan akses pendidikan yang lebih mudah, kami dapat membantu remaja kita menghindari perilaku negatif seperti tawuran, bullying dan lain halnya,” ungkap Arief, Senin (16/10).
Lebih lanjut, program tersebut, bukan hanya tentang peningkatan pendidikan, tetapi juga berperan dalam mendorong perkembangan ekonomi dan mengurangi dampak ekonomi buruk di Kota Tangerang, Salah satunya dengan memberikan pendidikan yang berkualitas dan inklusif.
“Keluarga yang sebelumnya mungkin kesulitan membiayai pendidikan anak-anak mereka, kini dapat menghemat dana yang dapat digunakan untuk keperluan lain,” ucap Arief.
Arief, menyebut, program sekolah gratis tersebut mencakup seluruh jenjang pendidikan, mulai dari usia dini hingga perguruan Tinggi. Selain itu, program ini juga akan mendukung pelatihan keterampilan, kegiatan ekstrakurikuler, serta meningkatkan relasi dan komunikasi antar pelajar.
Hingga tahun 2023, program Pendidikan di Kota Tangerang terus mendukung lebih dari 1,4 juta peserta didik dengan pendidikan gratis. Dengan dihadirkannya 1.882 sekolah dan perguruan tinggi yang meliputi, 768 Taman Kanak (TK), 555 Sekolah Dasar (SD), 263 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 238 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 58 Perguruan Tinggi.
“Untuk peserta didik tingkat SD mendapatkan Rp 80.000 per bulan, sedangkan untuk tingkat SMP mendapatkan Rp 100.000 per bulan. Dalam hal ini, sebanyak 298 Sekolah Dasar Negeri dan 33 SMP Negeri yang mendapatkan bantuan pendidikan gratis bagi peserta didik. Kemudian Program Bantuan Biaya Operasional Reguler sekolah gratis untuk Sekolah Swasta, dengan mendukung 73 Sekolah Dasar Swasta dan 73 SMP Swasta,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk dukungan pendidikan pada perguruan tinggi, Pemkot memberikan mahasiswa bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 6.000.000 per tahun. Hingga tahun 2023, sudah ada 564 penerima bantuan.
Tak lupa juga, bantuan pendidikan untuk 79 Sekolah Inklusi, termasuk 13 TK, 53 SD Negeri, dan 13 SMP Negeri, untuk memastikan akses pendidikan bagi peserta didik disabilitas.
Arief, berharap, bantuan pendidikan gratis tersebut dapat membantu mengurangi angka tawuran dan kenakalan remaja lainnya.
“Dengan demikian akan terbentuk generasi muda yang tak hanya berpendidikan akan tetapi bertanggung jawab pada masa depan bangsa Indonesia khususnya di Kota Tangerang,” pungkasnya.