Limbah minyak jelantah masih banyak ditemukan, karena merupakan limbah yang banyak dihasilkan rumah tangga. Hampir setiap harinya minyak digunakan untuk menggoreng makanan mulai dari tempe, tahu, ikan, dan sebagainya. Tentunya ini menghasilkan limbah yang dapat berefek pada beberapa faktor, apabila dibuang dapat menyebabkan saluran menjadi macet dan juga air tidak dapat meresap kedalam tanah. Serta jika digunakan terus menerus, tidak baik untuk kesehatan karena dapat beresiko kanker.
Melihat permasalahan ini, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kelurahan Paninggilan mengadakan pelatihan mengubah limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai jual. Pelatihan diikuti puluhan ibu-ibu rumah tangga di Kampung Kancil RT. 003/RW. 011, Kelurahan Paninggilan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Senin (11/9/2023).
“Permasalahan limbah rumah tangga ini sekarang dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai. Entah itu dijual kembali ke Bank Sampah, dibuat menjadi berbagai macam kreasi produk yang ekonomis namun dengan nilai jual tinggi. Sedangkan limbah minyak selalu dibuang begitu saja, untuk itu kami ingin memberikan pemahaman bahwa limbah minyak ini dapat dimanfaatkan menjadi produk yang menjual juga,” tutur Rodih Rachmat, Ketua KIM Paninggilan.
Ia menjelaskan pelatihan ini meliputi bagaimana proses pengolahan limbah minyak jelantah menjadi produk lilin aroma terapi. Dengan menggunakan bahan seperti panci, gelas, minyak jelantah, sumbu, krayon, strein acid, essensial oil, dan tusuk gigi. “Sosialisasi ini saya langsung dipraktekan oleh ibu-ibu yang hadir, agar nantinya mereka dapat membuat produk itu sendiri dirumah,” sambungnya.
Selain itu, Rodih juga mengatakan harapannya setelah mengikuti pelatihan ini mereka dapat lebih bijak lagi dalam mengolah limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah. Karena permasalahan ini tidak hanya dapat diatasi oleh pemerintah, namun juga berbagai pihak, juga masyarakat. Sehingga ini dapat mengurangi permasalahan sampah di Kota Tangerang.
“Kami juga berharap lewat produksi lilin aroma terapi ini, dapat menambah perekonomian masyarakat sekitar. Yang nantinya menjadi salah satu produk UMKM di Kampung Kancil dengan nilai jual tinggi,” harap Rodih. (dsw)