Tingkatkan Kualitas Udara, Pemkot Tangerang Tekankan Mitigasi Kolaborasi

Mengatasi masalah pencemaran udara merupakan tanggungjawab pemerintah dan masyarakat, secara bersama-sama. Kini, Pemkot Tangerang pun menekankan mitigasi kolaborasi dalam kebijakan strategi yang dikeluarkan. Seperti yang terlihat di Alun-Alun Kecamatan Cibodas, dimana sejumlah OPD menggelar mitigasi kolaborasi dengan berbagai tindakan bersama dalam permasalahan kualitas udara, di Kota Tangerang.

"Saat ini kondisi cuaca terpantau dari indeks kualitas udara, Kota Tangerang masih diatas 100 atau kurang baik. Namun, berdasarkan IQAir kemarin sempat keluar dari rangking 10 besar. Apa pun kondisinya, saat ini kita berupaya melakukan beragam mitigasi kolaborasi untuk memperbaiki kualitas udara yang kian baik. Seperti saat ini di Kecamatan Cibodas," ungkap Tihar Sopian, Kepala DLH Kota Tangerang, di Alun-Alun Cibodas, Jumat (25/8/23).

Sementara itu, Kepala Disbudpar, Rizal Ridolloh mengungkapkan dalam agenda mitigasi kolaborasi ini Disbudpar bersama DLH melakukan penanaman 500 pohon di area dan lingkungan sekitar Alun-Alun Cibodas.

"Ini menjadi langkah nyata dalam peningkatan penghijauan. Pohon yang ditanam diharapkan dapat hidup hijau dan asri, untuk menjadi penyuplai oksigen bagi manusia. 500 pohon yang ditanam merupakan pohon pucuk merah dan tabebuya," jelas Rizal.

Masih di lokasi yang sama, Dinas Perhubungan (Dishub) menggelar Uji Emisi Gratis untuk para pengendara yang berlalu lintas. Ini sebagai langkah, pengendalian pencemaran udara dari kendaraan.

"Targetnya, hari ini 100 kendaraan tapi bisa lebih, sebagaimana antusias para masyarakat saja. Karena ini sejak pagi, luar biasa antreannya sudah cukup panjang, datang dari Kecamatan Cibodas dan wilayah sekitar. Ayo kita galakkan uji emisi kendaraan sebagai salah satu upaya dalam mengatasi polusi udara di Kota Tangerang," imbaunya.

Diketahui, dalam mitigasi kolaborasi peningkatan kualitas udara, di Kecamatan Cibodas. Dinas Kesehatan (Dinkes) juga menggelar launching Gerakan Anti Stunting dan Wasting dengan Pos Gizi dan Pangan Olahan Lokal (Gass Pol), yang ditandai dengan senam bersama dan pembagian alat antropometric untuk Posyandu.