Panahan merupakan salah satu olahrga yang mulai diminati banyak orang. Tak membutuhkan banyak peralatan pendukung, menjadikan panahan mudah untuk dipelajari. Ternyata, panahan memiliki dua jenis yaitu panahan modern dan panahan tradisional. Di Kota Tangerang ada Tangger Jemparingan, komunitas yang melestarikan panahan tradisional.
Pendiri Tangger Jemparingan, Harris Yasin Judhanegara mengatakan nama Tangger Jemparingan diambil dari asal mula nama Tangerang. Selain itu, Tangger Jemparingan terbuka bagi segala usia. Mulai dari SD hingga dewasa dapat bergabung dan berlatih panahan tradisional.
"Tangger Jemparingan ini berdiri kurang lebih dua tahun lalu. Saya ingin olahraga panahan tradisional ini tetap lestari di Kota Tangerang. Jangan sampai nanti anak cucu kita di masa yang akan datang tidak kenal dengan budaya-budaya tradisional milik kita sendiri," ungkapnya, Jumat (11/08/23).
Ia melanjutkan, bagi yang pertama kali bergabung dengan Tangger Jemparingan akan dikenalkan dengan sejarah panahan tradisional terlebih dahulu. Kemudian, baru akan dikenalkan kepada busur panah dan alat-alat lainnya.
"Pertama filososfi tentang Jemparingan kami kenalkan dulu. Setelah mengenal dan suka, baru kami kenalkan kepada gondewa atau busur panah. Selanjutnya, ke alat panah dan anak panah serta teknik-tekniknya. Jadi, tidak bisa langsung memanah. Harus ada dasar-dasar pengetahuannya dulu," lanjutnya.
Jika ingin bergabung dengan Tangger Jemparingan, dapat mengunjungi belakang Komplek Asdam, Kebon Nanas, Kota Tangerang. Tangger Jemparingan rutin melakukan latihan setiap Sabtu dan Minggu sore.
"Silahkan bagi yang ingin gabung dengan Tangger Jemparingan datang ke lokasi kami latihan. Tepatnya di samping Sungai Cisadane di belakang Komplek Asdam. Kami terbuka untuk semua usia dan kalangan. Latihan dengan Tangger Jemparingan juga gratis," ajak Harris. (Sin)