Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan terus berkomitmen untuk memenuhi hak anak-anak Kota Tangerang. Salah satunya dengan memenuhi hak anak untuk bersekolah. Program-program yang dihadirkan salah satunya adalah dengan Sekolah Inklusi.
Melalui Sekolah Inklusi, Pemkot Tangerang memberikan kesempatan bagi semua anak untuk bersekolah, khususnya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kota Tangerang sendiri, memiliki 79 sekolah inklusi, di antaranya ada 13 Taman Kanak-Kanak (TK), 53 Sekolah Dasar (SD), dan 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Koordinator Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi SDN Karawaci 5, Sri Palupi Handayani menjelaskan yang membedakan murid reguler dan inklusi adalah kemampuan tiap-tiap individu murid. Lalu, ada assessment untuk menyesuaikan treatment pada murid tersebut.
“Jadi, untuk sekolah inklusi ini memang ada perbedaan dengan yang reguler. Murid reguler, adalah murid dengan kecerdasan rata-rata. Sedangkan, murid inklusi adalah murid dengan kecerdasan di bawah rata-rata atau kecerdasan di atas rata-rata. Ada assessment juga untuk mereka sehingga sistem belajarnya dapat disesuaikan,” jelasnya.
Ia melanjutkan, SDN Karawaci 5 dari segi fasilitas memiliki beberapa alat dan permainan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar bagi para murid inklusi.
“Untuk jam belajar, kami tidak ingin mendiskriminasikan para murid inklusi. Sehingga, murid inklusi akan tetap belajar di kelas bersama dengan yang reguler, tetapi mereka akan mendapatkan kelas tambahan di kelas khusus inklusi dan disampingi dengan Guru Pendamping Khusus (GPK), dan saat ini SDN Karawaci 5 memiliki 10 murid inklusi,” lanjutnya.
Salah satu orang tua murid inklusi, Agustina Abubakar mengaku bahwa sangat terbantu dengan adanya program Sekolah Inklusi ini. Terlebih, dengan masuknya ke kelas inklusi ini dan ada perubahan positif pada anaknya.
“Saya mendapatkan referensi dari sekolah sebelumnya untuk anak saya agar pindah ke Sekolah Inklusi. Akhirnya, saya daftar di SDN Karawaci 5. Alhamdulillah, ada perkembangan. Anak saya memang ada keterlambatan bicara, dan susah fokus. Sekarang sudah bisa fokus dan juga bisa bergaul dengan teman-teman di rumahnya juga,” ucapnya.
Hal tersebut juga dirasakan oleh orang tua murid lainnya yaitu, Eni Falia yang anaknya juga mengalami kondisi kesulitan fokus dan keterlambatan bicara. Menurutnya, para guru di SDN Karawaci 5 sudah sangat baik dalam menangani anak-anak di kelas inklusi.
“Guru-guru dan perlengkapan belajar mengajarnya cukup baik. Di kelas pun sedikit muridnya sehingga anak mudah dilihat perkembangannya. Alhamdulillah anak saya juga sudah mulai bisa fokus, bisa mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah sendiri sekarang,” kata Eni.
Orang tua murid lainnya, yang anaknya baru saja masuk ke SDN Karawaci 5 di tahun ajaran baru lalu, Supiyah berterima kasih kepada Pemkot Tangerang atas program Sekolah Inklusi ini sehingga anaknya dapat bersekolah seperti anak-anak yang lainnya.
“Terima kasih kepada Pemkot Tangerang atas program Sekolah Inklusi ini. Anak saya, baru saja masuk kemarin melalui jalur inklusi. Dengan adanya program ini, anak saya dapat bersekolah bersama dengan teman-teman yang lainnya,” tutupnya. (Sin)