Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Tangerang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan (Disdik) berupaya mewujudkan pendidikan berbasis kesetaraan. Melalui program “Sekolah Inklusi” yang telah diluncurkan sejak dua tahun belakangan, Pemkot Tangerang telah berhasil menerapkan program tersebut secara efektif di 79 sekolah.
Kepala Disdik, Jamaluddin mengungkapkan, Sekolah Inklusi merupakan program yang bertujuan mewujudkan kesempatan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), seperti tunagrahita, speech delay, tunanetra, autis, dan kebutuhan khusus lainnya, untuk mendapatkan akses pendidikan yang setara dan serupa di sekolah-sekolah reguler yang ada.
Saat ini, program ini telah diterapkan di 13 Taman Kanak-kanak (TK), 53 Sekolah Dasar (SD), dan 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar secara merata di 13 Kecamatan di Kota Tangerang.
“Sekolah Inklusi telah menjadi perhatian kita sejak dua tahun belakangan. Tercatat, kita telah mampu menyediakan ruang pendidikan yang setara secara merata. Oleh karenanya, optimalisasi dan aksesibilitas di program ini diharapkan mampu meningkatkan mutu kualitas pendidikan, menekan angka putus sekolah, serta secara luas mewujudkan keadilan di bidang pendidikan bagi peserta didik atau generasi muda di Kota Tangerang,” ungkap Kepala Disdik, Jamaluddin, (6/3/23).
Ia melanjutkan, Sekolah Inklusi ini juga telah berhasil memfasilitasi ratusan ABK untuk mendapatkan akses pendidikan yang sama. Selain itu, Pemkot Tangerang juga telah menyediakan ratusan Guru Pendamping Khusus (GPK) berkompeten yang diharapkan mampu mengakomodir keberhasilan program tersebut sesuai dengan target yang telah ditentukan.
“Dalam proses mewujudkan keberhasilan di Sekolah Inklusi ini, kita terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Alhasil, sesuai data termutakhir, kita telah mencatat mampu memfasilitasi 300-an peserta didik dengan 100-an tenaga pendidik yang ada. Kedepannya, angka tersebut diharapkan terus meningkat, serta program ini mampu diterapkan di seluruh sekolah yang ada di Kota Tangerang,” tambahnya.
Keberhasilan program ini juga diafirmasi oleh sekolah-sekolah yang menerapkan. Hal ini disampaikan Kepala Sekolah SMPN 24 Kota Tangerang, Bustami semisal, meski terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti fasilitas, secara keseluruhan penerapan program ini telah berjalan dengan baik.
"Melalui program ini, orang tua ABK merasa senang dan terbantu. Terlebih, adanya program ini sangat berpengaruh terhadap biaya pendidikan khusus yang dibutuhkan tidak keluar dengan nominal yang besar seperti sebelum adanya program ini. Harapannya, semoga kedepannya terdapat kurikulum yang jelas untuk menyempurnakan program ini agar mampu menyalurkan potensi dan bakat para ABK lewat pendidikan kesetaraan ini," tambahnya, Kepala SMPN 24 Kota Tangerang, Bustami.