Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) telah memprediksi akan potensi cuaca ekstrem sepanjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Beberapa wilayah diprediksi mengalami hujan lebat dan sangat lebat yang berpotensi terjadi hingga 1 Januari 2023 mendatang, tak terkecuali Kota Tangerang.
Merespon akan hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tangerang tengah melakukan berbagai antisipasi menghadapi tingginya curah hujan atau cuaca ekstrem, yang diperkirakan turut melanda Kota Tangerang.
“Sudah terlihat dua tiga hari belakangan ini hujan terus menyelimuti Kota Tangerang. Berbagai langkah antisipasi pun terus dilakukan jajaran DPUPR beserta sejumlah OPD terkait. Langkah pertama, menyiapsiagakan petugas lapangan 24 jam, untuk melakukan pembersihan drainase dan jalur jalan pagi hingga malam, sekitar 780 petugas dikerahkan,” ungkap Ruta Ireng Wicaksono, Kepala DPUPR Kota Tangerang, Selasa (27/12/22).
Lanjutnya, DPUPR juga memperketat pengecekan kondisi 233 unit pompa air yang tersebar di Kota Tangerang serta pemantauan seluruh pintu air di Kota Tangerang, baik pintu air lintas pemukiman hingga lintas wilayah, semua dicek secara intens.
“DPUPR juga melakukan pengurasan atua pengeringan 25 embung di Kota Tangerang, untuk lebih siap menampung datangnya air hujan. Sedangkan untuk embung yang dibawah kewenangan Provinsi, DPUPR Kota Tangerang pun telah berkoordinasi untuk dibuka diturunkan muka airnya. Pastinya, embung yang tidak pakai pintu dilakukan penyedotan dengan pompa,” papar Ruta.
Kata Ruta, banjir di Kota Tangerang merupakan banjir lintas daerah Provinsi, dengan itu DPUPR berupaya menguatkan koordinasi kepada seluruh pihak. Selalu monitoring prediksi dan kondisi hujan di wilayah Bogor, Jakarta dan Depok yang dimana tiga jam kemudian banjirnya akan mempengaruhi Kota Tangerang.
“Maka, koordinasi dan update kondisi dari berbagai wilayah dan pihak harus diperkuat, untuk dapat segera memetakan penanganan apa yang tepat dilakukan di Kota Tangerang. Sehingga, hal-hal terburuk atau yang tidak diinginkan dapat diminimalisir sebaik mungkin,” tegasnya.
DPUPR saat ini pun tengah menyiapkan kisdam dengan stok tanah yang ada. Langkah ini diambil, untuk mengantisipasi dan kesiapsiagaan kemungkinan terjadinya tanggul jebol.
“Kami pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk membersihkan saluran drainase dan aliran air di lingkungan rumah, menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Pada lingkup RT/RW diimbau untuk menggelar kerja bakti menormalisasi saluran di pemukiman, baik normalisasi saluran dari sampah maupun endapan lumpur,” imbaunnya.