Sebagai upaya mendekatkan produk Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Tangerang pada konsumen. Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menggelar Bazar KWT, yang diikuti 13 Kecamatan di Plaza Pusat Pemerintahakan Kota Tangerang, Senin (31/10/22). Berlangsung hingga (1/11), Bazar KWT dihususkan untuk menyasar konsumen para pegawai Pemkot Tangerang.
Diketahui, Bazar KWT menjajaki beragam produk olahan hasil panen. Mulai dari olahan perikanan hingga pertanian, seperti sayur yang menjadi kripik, jahe atau buah-buahan menjadi olahan minuman hingga perikanan seperti menjadi pepes, nugget dan olahan frozen lainnya. Tak sampai disitu, Bazar KWT dihari kedua nanti akan diramaikan dengan Demo Olahan Pangan Lokal oleh Chef Taufik serta Lomba Kreasi Pangan Lokal dengan peserta para KWT.
Kepala DKP, Kota Tangerang, Abduh Surahman menuturkan selama ini banyak produk KWT hanya dibagikan ke lingkungan sekitar. Dengan itu, lewat Bazar KWT ini, KWT diajak untuk hidup tidak dari subsidi yang diberikan Pemerintah saja. Namun, harus bisa hidup dengan sirkulasi uang yang mereka dapat dari hasil panen lahan mereka sendiri.
“Kita ketahui, memang sudah banyak KWT yang menjual hasil produknya. Namun, lewat Bazar KWT ini DKP berharap pangsa pasar para tani Kota Tangerang bisa bertambah atau lebih meluas. Tak menutup kemungkinan, para pegawai nantinya bisa menjadi langganan yang bisa diproses secara online,” ungkap Abduh, usai meninjau Bazar KWT.
Ia pun menjelaskan, yang dijajaki pada Bazar KWT ini merupakan produk-produk unggulan tani Kota Tangerang. Seperti kripik bayam brazil dari Kecamatan Ciledug, bandeng presto isi otak-otak dari Kecamatan Jatiuwung hingga minuman sehat belimbing wuluh dari Kecamatan Cibodas.
“Mereka sudah pantas untuk dikenal lebih banyak konsumen luar, tak hanya lingkungan kecamatannya saja. Tapi tak sedikit dari mereka, memang juga sudah menjual produknya secara online di marketplace hingga rajin mengikuti bazar-bazar diberbagai event. Semoga lewat kegiatan ini, kepercayaan diri mereka meningkat, penjualan meningkat, dan pangsa pasar tani Kota Tangerang bisa semakin luas,” harapnya.
Sementara itu, Rahma, salah seorang anggota KWT Sekar Sari, Kecamatan Ciledug menyatakan senang dengan event ini. Pasalnya, produk hasil lahan yang ia garap dengan timnya bisa dikenal lebih banyak orang. Ia pun mengaku, antusias pegawai Pemkot Tangerang terhadap produknya cukup luar biasa. Dua jam baru dibuka, sudah hampir setengah dagangannya habis terjual.
“Saya membawa, olahan ikan yaitu pepes dan asem manis, selain itu menjual bubuk jahe tinggal seduh, dan paling laku ialah kripik bayem brazil. Semoga bisa rutin kegiatan seperti ini, dan bisa dilanjutkan dengan event produk olahan KWT yang dibuka untuk umum,” harapnya.