Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember. Tema Hari AIDS Sedunia 2021 adalah “Akhiri AIDS, Cegah HIV, Akses untuk Semua” yang bertujuan untuk menjangkau masyarakat yang masih kurang kesadaran diri akan bahaya penyakit ini.
dr Budi Suhendar, IDI Provinsi Banten menjelaskan gejala HIV AIDS memiliki beberapa tahap. Tahap satu diantaranya nyeri mirip flu yang berkepanjangan, nyeri tenggorokN, ruan, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, kelelehan, nyeri otot dan sendi.
"Tahap dua, umumnya tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun. Namun virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap kepada orang lain, berlangsung 10 tahun atau lebih," jelas dr Budi.
Lanjutnya, tahap tiga daya tahan pengidap rentan, sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut menjadi AIDS. Demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari. Merasa lelah setiap saat, suli bernapas.
"Diare yang berat dan dalam jangka waktu yang lama. Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut, dan vagina. Timbul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang. Hilang nafsu makan, sehingga berat badan turun drastis," paparnya.
Sementara itu, dr Budi juga menjelaskan terdapat berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV dan AIDS. Diantaranya, gunakan kondom yang baru setiap berhubungan intim, baik hubungan intim vaginal maupun anal.
Hindari berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan. Bersikap jujur kepada pasangan jika mengidap positif HIV, agar pasangan juga menjalani tes HIV. Diskusikan dengan dokter jika didiagnosis positif HIV saat hamil, untuk mencegah penularan dari ibu ke janin.
"Jika menduga baru saja terinfeksi maka harus segera ke dokter. Agar bisa mendapatkan obat post-exposure prophylaxis (PEP) yang dikonsumsi selama 28 hari dan terdiri dari 3 obat antiretro," tutupnya.