Mengolah hasil panen menjadi sesuatu yang menarik dan bikin ketagihan. Ya, hal itulah yang dilakukan emak-emak KWT Sohibu, RW 02, Kelurahan Sudimara Pinang, Kecamatan Pinang yang memproduksi keripik brazil hasil panen di lahannya sendiri.
Diketahui, KWT Sohibu berbudidaya sayuran bayam brazil, dikarenakan sangat mudah tumbuh dan tidak memerlukan pemeliharaan yang ekstra. Karena bayam ini termasuk sayuran yang baru di kalangan masyarakat. Sehingga jarang menjadi menu sayuran dalam keluarga.
Sebagai informasi, bayam brazil dapat menjaga tubuh dari berbagai jenis penyakit berbahaya. Mulai dari stroke, gangguan otak, hingga jantung. Bayam dikenal sebagai salah satu sayuran yang penting bagi kesehatan otak. Kandungan mineral seperti asam folat, vitamin A, B6, C dan aktioksidan.
“Dengan itu, kami memproduksi keripik bayam brazil, yang kini menjadi produk unggulan di Kelurahan Sudimara Pinang. Rasanya yang nikmat, teksturnya yang garing, dan efeknya yang menyehatkan, membuat keripik bayam brazik KWT Sohibu selalu ludes diburu pembelinya,” ungkap Ulfida Siregar, Ketua KWT Sohibu.
Ia pun menjelaskan, keripik bayam brazil dikemas 250 gram dengan harga Rp5 ribu saja. Lewat produksi ini, selain menambah pendapatan ibu-ibu KWT, penghasilannya juga digunakan untuk membeli bibit kembali hingga mempercantik kampung dengan beragam inovasi program baru.
Tak sampai disitu, kata Ulfida melihat permintaan keripik bayam brazil kian meningkat. KWT Sohibu akan menjalin kerjasama dengan KWT lain di Kelurahan Sudimara Pinang. KWT Sohibu akan menyuplai dan melakukan pembinaan terkait budidaya bayam brazil.
“Hasil panenya akan dibeli oleh KWT Sohibu, untuk diproduksi jadi keripik bayam. Karena diakui, KWT Sohibu keterbatasan lahan dengan tingginya permintaan keripik bayam brazil. Maka konsep kerjasama ini masih kita perkuat, untuk segera dijalankan,” katanya.