Keripik pisang memang menjadi cemilan primadona di Indonesia. Tak heran jika bisnis kuliner yang satu ini sering dilirik bagi mereka pelaku usaha pemula. Selain bahan baku yang terbilang mudah, proses pembuatannyapun sederhana.
Salah satu pelaku usaha keripik pisang di Kota Tangerang yakni Sarim. Mantanan pegawai swasta ini rela banting setir menjadi wirausaha dan membuka keripik pisang dengan nama Keripik Pisang 56.
“Dulu sempat kerja namun berhenti dan coba-coba buka usaha. Awalnya usaha roti bakar, lalu ke nastar saat lebaran, dan terakhir ini keripik pisang. Ya, Alhamdulillah dari September tahun lalu sampai sekarang masih bertahan,” ujar Sarim setelah memperoduksi keripik pisang.
Selama usahanya berdiri, Sarim yang dibantu oleh sang istri dan anaknya terus mengeluarkan inovasi. Mulai dari varian rasa yang beragam sampai packaging yang lebih menarik dan aman untuk makanan dalam waktu lama.
“Kita sempat keluarkan rasa coklat, green tea, asin dan manis. Ternyata asin dan manis yang paling banyak dinikmati jadi kita fokus ke dua rasa itu saja, saat ini,” jelasnya.
Terkait harga yang dibanderol, Sarim memastikan lebih terjangkau dengan keripik pisang lainnya dengan kualitas yang sama dengan merek keripik pisang miliknya.
“Untuk harga, satu kilo itu kita banderol Rp. 60 ribu untuk satu kilogram, kemasan 80 gram yaitu Rp. 7 ribu. Dan 150 gram yaitu Rp. 12 ribu,” papar ia.
Usahanya kini bukan hanya dapat di jangkau melalui kanal media sosial ataupun online food. Kini Keripik Pisang 56 juga memiliki dokumen administrasi yang lengkap, tentunya hal tersebut beriringan dengan keikutsertaannya kedalam komunitas UMKM Ciledug Prima.
“Kalo untuk Instagram kita ada di @keripik56_ ataupun di gofood,” ucapnya.
“Dan keikutsertaan dalam UMKM ini sangat membantu sekali ya, walau usahnya baru tapi saya sudah mendapatkan surat izin usaha, HKI. Saat sedang diproses untuk PIRT serta halalnya,” lanjut dia.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online