Mendengar nama karinding, mungkin kebanyakan orang masih cukup asing dengan salah satu alat musik tradisional ini. Karinding merupakan salah satu alat musik tradisional khas sunda, yang terbuat dari bahan bambu.
M.Saefudin warga RT 02 / RW 03, kelurahan Gandasari, kecamatan Jatiuwung menekuni dan melestarikan kesenian ini, sejak enam tahun yang lalu bersama beberapa warga lainnya. Ia menjadi inisiator sebuah grup dengan nama Karinding Rawacana.
“Saya ingin melestarikan ini karena banyak orang belum mengenal tradisi daerahnya sendiri. Terutama anak-anak muda sekarang jauh dari tradisi-tradisi yang ada di daerahnya. Maka dari itu, saya membuat Karinding Rawacana ini, untuk melestarikan tradisi Banten dan Sunda ini,” ungkapnya.
Selain dapat memainkan karinding, ia dan beberapa warga lain juga dapat membuat karinding dari nol. Bahan yang digunakan pun hanya bambu hitam, dan diserut untuk membuat bentuknya, dan dibuat jarum sebagai sumber suara. Karinding juga dipercaya dapat mengusir hama dan dapat memikat lawan jenis.
“Selain bermain karinding, kami juga di sini semua bisa membuatnya. Prosesnya juga cepat biasanya hanya memakan waktu 30 menit sampai satu jam. Karinding ini juga bisa untuk mengusir hama dan sudah pernah saya buktikan sendiri waktu itu,” katanya.
Sebelum pandemi COVID-19 datang, Karinding Rawacana juga menerima pesanan untuk pembuatan karinding sebagai cinderamata, dan sekaligus sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat bahwa ada alat musik tradisional yang harus terus dilestarikan bersama – sama.
“Dulu sebelum pandemi, banyak pesanan datang untuk membuat karinding sebagai cinderamata atau oleh-oleh. Sekarang, kami stop dulu pembuatannya. Mungkin, nanti akan kami lanjut lagi kalau keadaan sudah membaik, karena ini salah satu bentuk untuk mengedukasi masyarakat untuk melestarikan karinding bersama-sama,” tutupnya.
Jika ingin mengundang karinding rawacana / atau ingin memesan karinding sebagai cinderamata / dapat menghubungi langsung saefudin / di nomor 0859 – 5969 – 0113 //