Edukasi mengenai kesehatan reproduksi sangat penting diberikan pada calon pengantin. Pasalnya, jika pengetahuan seperti itu belum diperoleh, dikhawatirkan akan terjadi hal negatif. Seperti, pernikahan dini bahkan melahirkan sebelum tepat usia.
Karena pentingnya masalah tersebut, maka KUA Kecamatan Tangerang belerjasama dengan Puskesmas Tanah Tinggi mengadakan kegiatan pembinaan dan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin, secara rutin selama dua bulan kedepan.
Kepala KUA Kecamatan Tangerang, Moh Anas mengungkapkan banyak calon pengantin belum mengenal dan memahami arti pentingnya kesehatan reproduksi. Calon pengantin pun tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Karena banyak orang sekeliling atau lingkungannya yang tidak memberikan informasi yang benar dan bertanggung jawab seputar kesehatan reproduksi.
"Sudah saatnya, lembaga pemerintah seperti KUA dan Puskesmas memberikan dan membuka akses pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas. Terutama pada mereka remaja dan calon pengantin," ungkap Anas, di KUA Kecamatan Tangerang, Sabtu (16/10/21).
Sementara itu, dr Fery Ferdiansyah, Kepala Puskesmas Tanah Tinggi memaparkan bahwa kesehatan reproduksi didefiniskan sebagai kondisi sehat secara fisik, mental dan sosial.
"Bukan saja terbebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan fungsi, sistem dan proses reproduksi manusia untuk melanjutkan keturunan saja. Namun, kesehatan reproduksi calon pengantin dapat diartikan sebagai keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial," jelas dr Fery.
Lanjutnya, kesehatan reproduksi pun bukan sebatas terbebas dari kehamilan yang yang tidak di inginkan, aborsi yang tidak aman, penyakit menular seksual (PMS), ataupun HIV dan AIDS, serta bentuk tindak kekerasan dan pemaksaan seksual.
"Dengan itu, penyuluhan dilakukan secara keseluruhan. Sehingga, para calon pengantin dapat mengerti betul, bahwa reproduksi banyak saling berhubungan dengan kesehatan lainnya. Jangan sekedar ingin cepat menikah, tapi cari, pelajari dan dapati ilmunya," katanya.
Diketahui, penyuluhan kesehatan reproduksi diikuti belasan calon pengantin setiap pelaksanaanya. Antusias yang tinggi selalu hadir dari para peserta khususnya calon pengantin wanita, dengan beragam pertannyaannya.