Kota Tangerang dinominasikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sebagai peraih penghargaan Adipura Paripurna. Hal tersebut seiring dengan diundangnya Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, dalam sesi wawancara Bupati/Wali Kota calon penerima Adipura Paripurna oleh Dewan Adipura yang berasal dari para pakar lingkungan hidup di Indonesia di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Rabu (22/06).
Wali Kota sesaat setelah mengikuti sesi wawancara tersebut menyampaikan agar prestasi tersebut dapat memotivasi setiap warga Kota Tangerang untuk lebih terlibat dalam menciptakan suasana kota yang berwawasan lingkungan.
"Hal yang paling penting adalah bagaimana menumbuhkan rasa cinta dan memiliki Kota ini, sehingga dengan sendirinya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungannya bisa terbangun," ujarnya.
"Inilah yang menjadi motivasi Pemkot Tangerang yang secara terus menerus melakukan pembenahan diberbagai hal," imbuhnya.
Bukan tanpa alasan memang bila Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadikan Kota Tangerang sebagai salah satu kandidat penerima Adipura Paripurna kategori Kota Metropolitan bersama Surabaya dan Semarang, mengingat Kota Tangerang sudah enam kali menerima penghargaan Adipuran dan satu kali Adipura Kencana. Belum lagi berbagai kebijakan yang telah dibuat oleh Pemkot Tangerang dalam rangka mewujudkan Kota Tangerang yang nyaman.
Dimulai dari pembenahan TPA Rawa Kucing, dimana Pemkot Tangerang telah menata TPA yang awalnya hanya berfungsi sebagai tempat pembuangan akhir menjadi tempat wisata edukasi yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang tidak lazim ada di TPA seperti Kolam Pancing Ikan, Lapangan Futsal, dan taman-taman hijau yang rindang. Di TPA Rawa Kucing juga telah dibangun sistem firolisis yang berfungsi untuk menghasilkan sumber energi terbarukan dari sampah, sehingga tidak mengherankan bila TPA tersebut menjadi salah satu pilot project Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Nasional.
Inovasi lain yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang dalam rangka mewujudkan kota yang nyaman adalah dengan mendorong peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah, termasuk didalamnya pengenalan terhadap pengelolaan sampah sejak usia dini melalui Program Sekolah Adiwiyata, selain juga Program 1.000 Bank Sampah yang sampai saat ini omzetnya sudah mencapai Rp 60 Juta/bulan di Bank Central Sampah (BCS).
Selain itu, Pemkot juga menerapkan program desentralisasi pengelolaan sampah dengan mendekatkan pelayanan pengangkutan sampah ke masyarakat yang dilaksanakan oleh kelurahan dengan koordinasi kecamatan.
"Kita evaluasi kinerja aparat melalui pemberian tunjangan prestasi kerja yang menjadi tolak ukur salah satunya adalah soal pengelolaan sampah di setiap wilayah kecamatan dan lurah," ujar Wali Kota menjawab pertanyaan salah satu anggota Dewan Adipura yang menanyakan soal peran jajaran Pemkot Tangerang dalam memotivasi masyarakat untuk peduli terhadap pengelolaan sampah.