Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, mendorong para sarjana dan lulusan sekolah tinggi di Kota Tangerang untuk lebih keratif dalam menghadapi persaingan global. Dikatakan Wali Kota, era globalisasi tidak hanya menuntut orang untuk mempunyai jenjang pendidikan yang mumpuni namun juga mengharuskan para generasi mudanya untuk berfikir out of the box. Oleh karenanya, Wali Kota juga mengharapkan agar dunia pendidikan juga bisa menyiapkan para lulusannya yang tidak hanya mampu bersaing di dunia kerja namun juga mampu menciptakan lapangan kerja melalui program enterpreneurship.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota saat menghadiri acara Wisuda XV Program Diploma III dan Wisuda XII Program Sarjana Perguruan Tinggi Lepisi, di Hotel Allium, Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu (09/04).
Dijelaskannya program entrepreneurship atau kewirausahaan, nantinya juga akan diimplementasikan dengan kurikulum di sekolah-sekolah.
"Bahkan nanti di sekolah-sekolah SMA dan SMK kita bikin materi kewirausahaan, tapi sifatnya lebih ke workshop, karena harus lebih aplikatif," paparnya.
Program entrepreneurship ini, disampaikan Wali Kota, selain untuk meminimalisir angka pengangguran di Kota Tangerang sekaligus juga mendorong masyarakat untuk mempunyai daya saing dan kemandirian terlebih dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Gak ada MEA aja persaingan sudah ketat, makanya kita harus membekali masyarakat kita dengan kompetensi yang sesuai dengan permintaan lapangan kerja," jelasnya.
Dan untuk mendorong implementasi program kewirausahaan tersebut, Wali Kota juga meminta peran media untuk bisa memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat.
"Selama ini pola pikir masyarakat setelah kuliah atau sekolah mereka inginnya mencari pekerjaan bukan menciptakan pekerjaan, maka mediapun harus bisa memberikan informasi yang benar terkait bidang enterpreneurship," terangnya.
Kemudian menanggapi arus globalisasi, yang menuntut setiap orang untuk berfikir kreatif mengingat persaingan yang semakin ketat, Wali Kota juga mengingatkan kepada para pelaku UMKM untuk lebih berani berinovasi menangkap peluang pasar.
"Dan yang tidak kalah penting adalah strategi komunikasi , dan untuk itu kita harus menguasai bahasa internasional," ucapnya.
"Percuma kita punya bandara kalau kita hanya jadi penonton," jelasnya.
Oleh karenanya, masih kata Wali Kota, Pemkot akan terus memacu kompetensi warga Kota Tangerang dengan berbagai keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan besar yang ada di Kota Tangerang melalui pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di kecamatan.
Globalisasi, sebagaimana disampaikan Wali Kota, juga harus disikapi secara benar oleh setiap orang. Disampaikannya dengan 2 juta pendudukan Kota Tangerang dimana 80 persennya adalah pengguna internet harus dijadikan modal positif bagi kota ini untuk menjadi Kota Cerdas. Oleh karenanya, masyarakat juga harus sadar akan hal tersebut dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mengembangkan usahanya.
Namun, Wali Kota juga menyoroti dampak negatif teknologi terutama sosial media yang malah menjadikan orang menjadi anti sosial.
"Slogan mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat harus bisa diubah melalui kegiatan positif," jelasnya.