Kamis, 9 November 2017 15:27 WIB | Dibaca : 539
Atasi Kemacetan di Perlintasan Satu Bidang Maulana Hasanudin, Wali Kota Kaji Pengalihan Arus Lalu Lintas
Atasi Kemacetan di Perlintasan Satu Bidang Maulana Hasanudin, Wali Kota Kaji Pengalihan Arus Lalu Lintas
Atasi Kemacetan di Perlintasan Satu Bidang Maulana Hasanudin, Wali Kota Kaji Pengalihan Arus Lalu Lintas
Atasi Kemacetan di Perlintasan Satu Bidang Maulana Hasanudin, Wali Kota Kaji Pengalihan Arus Lalu Lintas
Atasi Kemacetan di Perlintasan Satu Bidang Maulana Hasanudin, Wali Kota Kaji Pengalihan Arus Lalu Lintas
Atasi Kemacetan di Perlintasan Satu Bidang Maulana Hasanudin, Wali Kota Kaji Pengalihan Arus Lalu Lintas
Atasi Kemacetan di Perlintasan Satu Bidang Maulana Hasanudin, Wali Kota Kaji Pengalihan Arus Lalu Lintas
Atasi Kemacetan di Perlintasan Satu Bidang Maulana Hasanudin, Wali Kota Kaji Pengalihan Arus Lalu Lintas
Atasi Kemacetan di Perlintasan Satu Bidang Maulana Hasanudin, Wali Kota Kaji Pengalihan Arus Lalu Lintas
Atasi Kemacetan di Perlintasan Satu Bidang Maulana Hasanudin, Wali Kota Kaji Pengalihan Arus Lalu Lintas
Atasi Kemacetan di Perlintasan Satu Bidang Maulana Hasanudin, Wali Kota Kaji Pengalihan Arus Lalu Lintas
Kamis (09/11) pagi, Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, mengecek perlintasan satu bidang yang terletak di Jl. Maulana Hasanudin. Kemacetan yang sering terjadi di lokasi perlintasan satu bidang yang berada tidak jauh dari Stasiun Poris diprediksi akan semakin parah bila tidak segera dicarikan solusinya, terlebih Kereta Api Bandara yang menghubungkan Tangerang-Bandara-Jakarta sebentar lagi akan beroperasi.
 
Untuk itu, Wali Kota yang ditemani oleh Kadis PUPR Kota Tangerang, Nana Trisyana, akan segera mengundang pihak PT. KAI untuk merumuskan solusi penanganan kemacetan di perempatan yang menghubungkan Jl. Benteng Betawi dan Jl. Maulana Hasanudin.
 
"Kita nanti akan usulkan pembangunan underpass, sehingga bisa mengurangi pertemuan kendaraan bermotor dengan Kereta Api (KA) yang juga melintasi bidang yang sama," jelasnya.
 
"Jalur kereta api tetap seperti ini, tapi tidak ada lagi perlintasan satu bidangnya, karena kendaraan bermotor bisa lewat underpass," imbuhnya.
 
Namun, kata Wali Kota, pembangunan underpass tersebut memerlukan dana yang tidak sedikit, belum lagi pengerjaannya yang membutuhkan waktu yang lama.
 
"Biayanya bisa Rp 200 Milyar lebih," ujarnya.
 
Untuk itu, Wali Kota juga berencana untuk melakukan rekayasa lalu lintas dengan memanfaatkan trase STA 11 yang menghubungkan wilayah timur Kota Tangerang dengan Bandara Soekarno Hatta.
 
"Kita akan bikin skenario pengalihan arus lalu lintas," tuturnya.
 
"Saat ini kita sedang memikirkan kebutuhan lahannya termasuk trasenya apakah menggunakan trase STA 11 atau kita bikin trase baru yang menghubungkan Jl. Maulana Hasanudin dengan Jl. Daan Mogot tanpa harus melintasi perlintasan Kereta Api (KA) langsung, artinya nanti kita bikinkan jembatan seperti Antapani di Bandung," terangnya.
 
Tapi, lanjut Wali Kota, hal itu masih memerlukan kajian teknis.
 
"Mana yang reliable dengan kondisi di lapangan dan pas dengan anggaran yang ada, karena masih banyak hal yang memerlukan pembiayaan APBD, seperti urusan pendidikan, kesehatan dan juga penanganan banjir," tukasnya.


Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!