Bagi sebagian orang, sepakbola adalah nafas dan stadion dianggap sebagai rumah kehidupan. Fanatisme kepada tim kebanggaan kerap menjadi sebuah keharmonisan yang tertampil dalam setiap laga sepakbola. Stadion Benteng, Kota Tangerang menjadi saksi bisu kejayaan dua klub sepakbola, Persikota dan Persita, khususnya di era tahun 1990an sampai awal 2000-an.
Stadion Benteng dibangun sejak 1987 dan diresmikan pertama kali pada 11 Januari 1989 oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat, H.R. Moh Yogie S.M. Riuh gemuruh dunia sepakbola Tangerang mulai saat itu tak pernah ada hentinya. Selalu menjadi perhatian masyarakat, dunia olahraga yang selalu ditunggu-tunggu, hingga pertandingan yang selalu menjadi jadwal wajib dan pantang terlewatkan.
Mulai 2012, markas Persita dan Persikota tak lagi bergemuruh. Stadion Benteng tak lagi dipakai dan Stadion Benteng akhirnya menjadi bangunan tak terurus dan tak berfungsi. Kesan kumuh dan seram menjadi wajah baru Stadion Benteng.
Permasalahan tawuran antar suporter yang berujung pada munculnya Fatwa MUI yang melarang pertandingan sepakbola di Stadion Benteng, ditambah lagi persoalan pengelolaan aset stadion menambah kompleksitas persoalan. Hingga akhirnya, Februari 2020 Stadion Benteng dan 50 lebih aset lainnya diserahkan Pemerintah Kabupaten Tangerang ke Kota Tangerang.
Kini, Stadion Benteng sedang direnovasi dan ditargetkan dapat digunakan secara umum akhir tahun ini. Hal ini menjadi angin segar bagi kehidupan sepakbola Tangerang, tak terkecuali mereka para suporter yang lama tak bersua.
Kejayaan Sepakbola Tangerang
Endang Supriadi, salah seorang pentolan Benteng Mania (Betman) julukan pendukung Persikota, mengenang saat-saat membela tim kesayangannya berlaga di Stadion Benteng. Terutama waktu Persikota berada di masa kejayaan.
“Persikota mulai berlaga di Divisi II Liga Indonesia 1995/1996, disitu Persikota memulai kiprahnya di sepakbola nasional. Persikota tak terkalahkan, hingga berhasil lolos ke semifinal dan bertanding di kandang sendiri, Persikota pernah berhasil keluar menjadi juara Divisi II Liga Indonesia 1995/1996,” ungkap Endang, Senin (7/9/20).
Lanjutnya, tim sepakbola yang sering disebut Bayi Ajaib ini juga pernah lolos ke Divisi Utama 1997/1998, level kompetisi tertinggi saat itu bersama PSIM Yogya dan Persikabo Kabupaten Bogor. Di musim selanjutnya, tepatnya Divisi Utama 1999/2000, Persikota menorehkan prestasi yang luar biasa. “Setelah berhasil lolos dari babak wilayah, Persikota berhasil maju ke babak 8 Besar. Persikota lolos bersama Persija, Persijatim, dan PSMS sebagai wakil dari wilayah Barat,” katanya.
Kata Endang, ia telah menjadi pendukung Persikota sejak masih remaja hingga saat ini. Ia pun mengakui Persikota dan dunia sepakbola Tangerang lebih penting dihidupnya dibanding apapun.
“Persikota akan terus dihati saya hingga akhir hayat. Saya rindu berangkat bersama-sama, antri tiket, sorak ria hingga semua lagu-lagunya, saya ingat semua,” serunya.
Ia pun mendukung penuh aksi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tahun ini, yang diketahui sedang membangun kembali Stadion Benteng kebanggan Lasker Benteng Viola dan Benteng Mania. Ia pun tak sabar menunggu hasil akhir Stadion Benteng dengan konsep terbaru yaitu fasilitas olahraga untuk umum.
“Saya terima kabar, Stadion Benteng akan dibuka untuk umum sebagai fasilitas olahraga masyarakat Kota Tangerang. Mulai dari sepakbola hingga jogging track. Ini akan menjadi wajah baru yang akan membanggakan Kota Tangerang. Kita harus support dan nantinya harus kita jaga," tegasnya.
Renovasi Stadion Benteng
Ingin menghadirkan kembali romantisme stadion bola di Tangerang Raya serta menghadirkan pilihan lokasi untuk berolahraga, selain Lapangan Ahmad Yani di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, setelah resmi diserahkan oleh Kabupaten Tangerang, Pemkot Tangerang melakukan aksi renovasi Stadion Benteng yang memiliki luas hampir 4,5 hektare.
Kepala PUPR, Decky Priambodo, mengatakan dalam proses renovasi PUPR bertugas untuk mendukung ruang kerja Dinas Perkim. Mulai dari pembangunan jalan luar Stadion Benteng, fasilitas parkiran hingga plaza, drainase, baik dalam hingga luar Stadion Benteng yang mencapai 2.200 kubik.
“Selain mendukung pembangunan dengan mengeluarkan empat alat berat setiap harinya. Dinas PUPR juga mengerahkan 30 pekerja untuk mempercepat proses pembongkaran drainase luar dan dalam Stadion Benteng serta fasilitas luar seperti jalan dan plaza,” jelas Decky.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkim, Tatang Sutisna, mengatakan, renovasi baru dilakukan satu bulan terakhir ini, dengan target penyelesaian pada Oktober mendatang. Nantinya, Stadion Benteng memiliki sarana olahraga seperti lapangan sepakbola, jogging track, ride track dan tempat rekreasi.
“Saat ini Disperkim sedang menjalani pemeliharaan Stadion Benteng, merapikan jalur atletik, lapangan bola, kursi penonton, atap tribun, dan saluran yang ditarget selesai pada Oktober 2020. Disperkim juga akan melakukan revitalisasi total. Adapun proses revitalisasi dengan membongkar dua sudut stadion untuk akses pengunjung,” ungkap Tatang.
Lanjutnya, revitalisasi keseluruhan dengan konsep sport city dan RTH Stadion Benteng sudah diproyeksikan tuntas pada 2021. Membangun Stadion Benteng dengan konsep yang membanggakan warga Kota Tangerang menjadi tujuan utama Pemkot Tangerang dengan kolaborasi berbagai dinas terkait dalam proses pembangunannya.
"Pembangunan dilakukan di tengah pandemi Covid-19 sebagai tujuan Pemkot menghadirkan pilihan ruang publik untuk berolahraga, selain lapangan Ahmad Yani. Kita tau, Ahmad Yani sudah memiliki banyak penggemar, sehingga selalu padet dan ramai dikunjungi. Dengan adanya Stadion Benteng, bisa menjadi pilihan masyarakat, sehingga physchal distancing bisa diterapkan masyarakat,” jelasnya.
Ia pun berharap, jika Stadion Benteng terselesaikan, bisa digunakan untuk menggelar berbagai pertandingan sepakbola dan sarana prasarana olahraga. Masyarakat Kota Tangerang bisa sama-sama menjaga seluruh fasilitas.
“Jangan dirusak, jangan di coret-coret. Kita gunakan bersama-sama, kita jaga dan banggakan aset Kota Tangerang ini secara bersama-sama. Jadikan kebangkitan Stadion Benteng menjadi kebangkitan dunia sepakbola Tangerang,” harapnya.
"Dan sekali lagi mudah-mudahan kembali lagi menjadi stadion kebanggaan Kota Tangerang," pungkasnya.