Acara 31st Peranakan Convention yang diikuti perwakilan dari 10 negara di Asia dengan Kota Tangerang selaku tuan rumah telah usai digelar.
Selama dua hari berlangsungnya acara, para delegasi dari berbagai negara berkesempatan untuk menikmati keanekaragaman budaya serta destinasi wisata yang dimiliki oleh Kota Tangerang seperti museum Benteng Heritage di kawasan Pasar Lama.
Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah yang hadir pada penutupan rangkaian acara 31st Peranakan Convention menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan acara yang berlangsung selama dua hari sejak 23-24 November 2018.
"Hopefully all delegate from so many country can enjoy Tangerang vibe," ujar Arief di hadapan delegasi peserta konferensi dari berbagai negara di Ballroom Hotel Novotel, Tangerang, Sabtu (24/11).
Arief menambahkan budaya peranakan telah beralkulturasi dengan budaya lokal di Indonesia dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keanekaragaman budaya yang ada di Kota Tangerang.
"Contohnya dari segi kuliner yang menjadi ciri khas dari suatu daerah seperti lumpia di Semarang, pempek dari Palembang dan banyak lagi," terang Wali Kota.
Sedangkan di Kota Tangerang, lanjut Arief, budaya peranakan juga menyumbang andil yang besar bagi sektor pariwisata di Kota Tangerang.
"Di Tangerang yang terkenal adalah kawasan Pasar Lama yang menjadi magnet bagi wisatawan,".
"Ditambah lagi dengan adanya Museum Benteng Heritage yang menjadi lokasi wisata edukasi di kawasan tersebut," tambah Arief.
Menutup sambutannya, Wali Kota mengundang para delegasi dari 10 negara yang mengikuti konferensi untuk datang kembali berkunjung dan mengenal lebih jauh berbagai destinasi wisata yang ada di Kota Tangerang.
"Kita punya banyak lokasi wisata dan sejarah tentang budaya peranakan yang ada di Kota Tangerang," tutup Arief.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online