RSUD Kota Tangerang menjadi kandidat RSUD Syariah pertama di Banten. Hal ini ditegaskan langsung oleh Tim Surveyor Visitasi Sertifikasi Rumah Sakit Syariah dari Dewan Syariah Nasional MUI H. Rikza Maulan di Aula RSUD Kota Tangerang, Kamis (24/01).
Dikatakannya RSUD Kota Tangerang akan menjadi RSUD pertama diluar Provinsi Aceh yang akan mendapatkan sertifikasi syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.
"Insya Allah, mudah-mudahan RSUD Kota Tangerang menjadi rumah sakit umum daerah pertama di luar Aceh yang akan mendapatkan sertifikasi syariah dan kemungkinan RSUD di Kota Tangerang menjadi percontohan bagi rumah sakit umum daerah yang ada di Indonesia yang menerapkan konsep syariah," terangnya.
"Standar syariah akan semakin meningkatkan kualitas yang diberikan rumah sakit kepada seluruh pasiennya. Standar syariah tidak hanya khusus yang muslim tapi juga untuk yang non muslim," ungkap Rikza.
Masuknya RSUD Kota Tangerang sebagai kandidat RSUD Syariah di Indonesia diharapkan bisa semakin meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Kota Tangerang, khususnya pelayanan di RSUD Kota Tangerang.
"Saya juga berharap dengan adanya sertifikasi rumah sakit syariah, RSUD Kota Tangerang menjadi lebih semangat untuk memberikan pelayanan yang lebih baik agar semua pasien yang ada di rumah sakit menjadi lebih nyaman," ungkap Sekda Kota Tangerang, Dadi Budaeri yang turut hadir.
Dadi juga menyampaikan bahwa pencapaian tersebut tidak akan ada artinya bila tidak diiringi dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
"Terima kasih untuk teman-teman dari tim surveyor, apapun hasilnya nanti buat kami Pemkot Tangerang sertifikat syariah itu menjadi tidak berarti apa-apa, mana kala pelayanan dan rasa aman dari kita tidak meningkat," terang Sekda.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Kota Tangerang dr. H. Feriyansyah yang hadir pada acara tersebut mengatakan masuknya RSUD Kota Tangerang menjadi kandidat RSUD Syariah tidak terlepas dari standar mutu syariah yang telah dipenuhi oleh RSUD Kota Tangerang.
"Ada tiga standar mutu wajib syariah yaitu pasien sakaratul maut terdampingi dengan Talqin, mengingatkan waktu sholat bagi pasien dan keluarga serta pemasangan kateter sesuai gender (yang laki-laki dipasang perawat laki-laki demikian juga sebaliknya)," jelas Feriyansyah.