Ratusan ibu-ibu hamil, Selasa (23/02), mengikuti Seminar Kehamilan yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang di Ruang Al Amanah, Kantor Wali Kota Tangerang. Seminar tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para orang tua maupun calon orang tua terkait kehamilan dan menyusui.
Seminar yang juga dihadiri oleh Wali Kota, Arief R. Wismansyah tersebut mengambil tema 1.000 Hari Pertama Kehidupan Untuk Kota Tangerang Cerdas. Walikota yang juga membuka acara, menyampaikan kepada para peserta tentang arti penting asupan gizi dalam masa pertumbuhan anak.
"Untuk mencetak anak Indonesia yang sehat, cerdas dan memiliki daya saing kuat, yang paling penting dan awal dilakukan, adalah bagaimana memberikan asupan gizi yang cukup, terutama ASI," paparnya.
"Inikan trennya karena orang tuanya sibuk kerja akhirnya dikasih susu kaleng dan makanan instan,"
"Padahal pemenuhan gizi pada anak di 1.000 Hari Pertama Kehidupan menjadi sangat penting. Sebab, jika tidak dipenuhi asupan nutrisinya, maka dampaknya pada perkembangan anak akan bersifat permanen." imbuhnya.
Selain itu, Wali Kota juga mengingatkan pentingnya bimbingan orang tua dalam menentukan perkembangan anak.
"Apalagi akhir-akhir ini banyak isu masalah LGBT, yang merupakan penyakit psikologis,"
"Sehingga peranan orang tua sangat penting dalam membimbing anak-anaknya agar tidak menyalahi kodratnya dan tidak terpengaruh oleh budaya-budaya yang tidak seharusnya,"
"Allah menciptakan mahkluknya berpasang-pasangan, Adam dan Hawa, bukan Adam dan Asep," sambung Wali Kota.
Namun demikian Wali Kota memastikan sebagai kepala daerah dirinya tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap warganya. Meski begitu, secara norma adat ketimuran dan agama, penganut orientasi seksual tidak normal itu perlu mendapat pembinaan.
’’Penganut LGBT harus kembali kepada kodratnya sesuai jenis kelaminnya saat dia dilahirkan. Kalau ada yang menyimpang, ya kami siap memfasilitasi untuk melakukan pembinaan,’’ papar Walikota menanggapi maraknya LGBT.
Ditambahkannya pengaruh negatif komunitas LGBT yang sudah menyebarkan poin-poin dalam propagandanya melalui media sosial bisa ditangkal bila orangtua melek teknologi.
“Anak sekarang sudah melek internet. Sementara orangtuanya belum. Makanya orang tua harus melek teknologi agar bisa mengontrol anaknya,” tuturnya.
"Tapi jangan keblablasan, jadinya malah asyik update status mulu, dikit-dikit cekrek, selfie mulu," imbuhnya.
Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut antara lain Dr. Ir. Anies Irawati dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, serta dr. Akhmad Khalief Amir dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekolog Indonesia.