Karena dianggap sudah terlalu lama dan menimbulkan kemacetan panjang, Walikota Tangerang, H. Arief R. Wismansyah, Sabtu (09/01) membuka paksa proyek pembangunan Jembatan Angke. Dibukanya akses jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan Pinang dengan Kecamatan Karang Tengah dan Ciledug ini dilakukan orang nomor satu di Kota Tangerang setelah dirinya mendapatkan keterangan langsung dari kontraktor pembangunan yang tengah memantau kondisi terakhir jembatan.
"Sudah buka sekarang (pembatas jalan), gak lihat itu antrian (kendaraan)," perintah Walikota kepada petugas Dishub yang mendampinginya.
Walikota berpendapat, penundaan operasional jembatan ini sedikit banyak telah menimbulkan dampak kemacetan yang cukup mengganggu aktivitas masyarakatnya. Hal inilah yang membuat mantan pemilik RS Sari Asih ini kerap memonitor langsung proyek pembangunan yang dilakukan pihak Pemerintah Provinsi ini, bahkan dirinya pernah berulang kali berkirim surat agar pembangunan ini cepat dituntaskan.
"Sudah terlalu lama, kasihan masyarakat, kalau sudah siap nunggu apalagi?,"
"Yang penting usianya (beton) kan sudah siap," ujar Walikota menambahkan.
Selanjutnya Walikota meminta kepada kontraktor pembangunannya agar menginformasikan pembukaan jembatan yang telah dilakukannya kepada pihak Provinsi, agar pihak Provinsi dapat segera secara resmi berkoordinasi baik kepada pihaknya maupun Kepolisian (dalam hal ini Polres Metro Tangerang Kota).
"Bilang saja sudah dibuka sama saya, kelamaan nunggu seremonial, anggap aja uji coba," ujar Walikota.
Sementara itu, sebelumnya saat dikonfirmasi Kepala Dinas Binamarga dan Tata Ruang, Widodo Hadi membenarkan bahwa pembangunan Jembatan Angke sejatinya memang telah usai dan dapat segera digunakan. Apalagi dari segi teknis, umur beton telah siap dan dapat digunakan dari tanggal 31 Desember 2015.
Untuk itu, pihaknya kini tengah menyiapkan surat pemberitahuan kepada Polres dan juga Pemkot Tangerang, terkait operasional jembatan yang memakan anggaran kurang lebih 6,9 miliar ini.
"Minggu ini rencananya akan open traffic, nantinya pengaturan jalan akan dikembalikan seperti semula, jadi tidak ada lagi kontraflow," jelas Widodo beberapa waktu sebelumnya.
Sebagai informasi, jembatan ini menurut Widodo dapat diklasifikasikan sebagai jembatan kelas A. Dimana bila dihitung berdasar beban, jembatan dengan lebar 7 meter dan panjang 25 meter ini dapat menanggung beban mencapai 400 ton.
"Pahit-pahitnya ada tumpukan truk di jembatan, masih kuat menahan bebannya," tegas Widodo.
Kondisi terakhir usai dibuka, arus lalu lintas yang mengarah ke Ciledug sudah tidak terlalu dipadati antrian, tidak seperti pada saat Jembatan Angke hanya baru beroperasi satu jembatan saja.