Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya mendorong partisipasi aktif dari masyarakat untuk menciptakan lingkungan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi warganya, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan dibentuknya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan aktualisasi pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal dengan maksimalisasi produktivitas lahan yang ada di lingkungan untuk pengembangan ketersediaan pangan yang beranekaragam tiap rumah tangga dalam suatu wilayah.
Seperti halnya apa yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Anthurium Kelurahan Nambo Jaya, Karawaci dengan anggota sebanyak 50 orang yang berhasil memanfaatkan lahan tidur yang ada di lingkungannya menjadi KRPL dengan produk sayur - sayuran serta budidaya ikan lele.
Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah dalam sambutannya pada acara panen bersama Wali Kota Tangerang yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) bersama dengan KWT Anthurium menjabarkan pemanfaatan lahan yang dilakukan merupakan suatu kegiatan positif yang bisa diaplikasikan di wilayah lain.
"Dulunya jadi lokasi yang langganan banjir, sekarang sudah jadi lokasi yang lebih asri, indah bahkan bisa menghasilkan," ujar Wali Kota dalam acara yang berlangsung di Perumahan Pondok Arum RT. 06 RW. 03 Kelurahan Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, Kamis (24/10).
Selain bercocok tanam, warga juga mengolah hasil panen menjadi makanan siap saji, dan kudapan yang dapat dijual kembali.
Arief menambahkan salah satu hal yang menjadi nilai positif dari KWT Anthurium dimana selain bercocok tanam, warga juga mampu mengolah hasil panen menjadi makanan siap saji dan kudapan yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.
"Habis dipanen, diolah, kemudian dijual. Kita juga bisa liat tuh proses masaknya di dapur, selain fresh udah pasti sehat karena tidak pakai pengawet," ujar Arief.
Kepala Dinas ketahanan Pangan Abduh Surahman menambahkan, bahwa para anggota KWT Anthurium di Kelurahan Nambo Jaya sudah memiliki pengetahuan yang mumpuni tentang pertanian di kawasan KRPL.
"Teori pertanian sudah dikuasai hal ini terbukti dari hasil panen yang diperoleh, jenisnya juga beragam mulai dari kubis ungu, labu madu, lobak dan berbagai jenis tanaman hidroponik,"
"Nantinya akan dikembangkan lagi menjadi pertanian lokal, rencananya 15 blok dengan asumsi 1 blok menanam 100 kantong hidroponik hingga hasil panennya lebih maksimal dan bisa dijual di sekitar perumahan," tandas Abduh.