Menulis bisa berawal dari keisengan yang dapat berujung keberuntungan. Seperti yang dirasakan Annisa Ardien, perempuan kelahiran 17 Juli 1990 silam ini mulai menyenangi menulis sejak duduk dibangku sekolah SMP dan kini telah mampu menghasilkan beberapa judul novel yang telah di pasarkan di toko buku terkenal.
Perempuan yang tinggal di Villa Mutiara Pluit, Periuk, kota Tangerang ini mulai menulis novel sejak berseragam putih abu-abu.
“Saat duduk dibangku SMA, novel pertama yang saya tulis berjudul "SEMUT MERAH" saat itu saya tulis manual dengan pulpen diatas kertas HVS, kemudian saya rapihkan dengan dijilid, dan banyak teman sekelas saya yang suka dengan ceritanya” ungkap Nisa sapaan akrabnya.
Dirinya juga pernah tergabung dalam 'Forum Lingkar Pena', danmulai saat itu dirinya semakin terpacu untukmenulis novel, namun, belum tahu bagaimana cara membukukan dan menerbitkan karyanya, yang ia tahu hanya menulis, menulis dan menulis.
Sampai saat ini Nisa sudah menghasilkan puluhan karya baik itu yang telah dipublikasikan maupun belum.
“Kalau berapa judul, saya gak ingat. karna banyak juga novel-novel yang selesai satu judul, udah bikin judul baru lagi tapi untuk saat ini yang lolos seleksi dipenerbitdan berhasil dibukukan ada dua judul yaituDAFFODIL dan SECRET MIRACLE,” katanya.<strong></strong>Nisa menambahkan, bahwa semua novel yang ditulisnya80 persen adalah real story atau berdasarkan kisah nyata. Seperti DAFFODIL misalnya, novel yang bertema keluarga, cinta, dan persahabatan ini adalah kisah nyata dari seorang sahabatnyatentang perjalanan hidupnya,masalah-masalahyang sering dihadapinya,yang sering dia curhatkan pada dirinya.
“Semuanya saya cerna dan saya olah menjadi sebuah cerita. secara tidak langsung sahabat saya itu saya jadikan narasumber,”tuturnya
Dalam pengerjaan penulisan novel nya, Nisa tidak membutuhkan waktu yang lama. Dia mengakui jika dalam kondisi baik ia mampu menyelesaiakan satu judul dalam waktu satu bulan.
“Itu yg terjadi pada novel SECRET MIRACLE, start pada Juli 2016, dan selesai dipertengahan Agustus 2016. itu merupakan novel tercepat yang pernah saya buat.beda dengan DAFFODIL,” terangnya.
Saat ininovelnya yang berhasil diterbitkan bersamam salah satu penerbit terkemuka telah masuk di jajaran rak toko bukuGramedia, dan novel yang lainnya juga dipromosikan melalui media online.
<strong></strong>
Dipenghujung perbincangan pengagum penulisRaditya Dika inimenuturkan harapannya, yakniingin menyajikan cerita pada salah satu novel kedalam bentuk audio visual atau film.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online