Rabu, 19 April 2017 00:00 WIB | Dibaca : 481
Untuk Kebutuhan Ramadan, DKP Tanam 6.500 Bibit Melon
Untuk Kebutuhan Ramadan, DKP Tanam 6.500 Bibit Melon
Untuk Kebutuhan Ramadan, DKP Tanam 6.500 Bibit Melon
Untuk Kebutuhan Ramadan, DKP Tanam 6.500 Bibit Melon

Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang menanam 6.500 bibit pohon melon Golden Appolo di kawasan pertanian Kelurahan Panunggangan Timur, Pinang. Penanaman dengan sistem demonstrasi plot (demplot) itu dipersiapkan untuk konsumsi buah di bulan Ramadan.

Kepala DKP Tabrani menuturkan, penanaman bibit tersebut menjadi perhatian pihaknya karena peningkatan permintaan terhadap buah pada Ramadan dipastikan melonjak. Untuk itu, DKP menargetkan 55 hari pascapenanaman, melon sudah bisa dipanen.

“Menurut perhitungan, 1 hektar lahan akan menghasilkan 20 ton buah melon. Nanti melon ini akan diambil distributor PT Segar Sewu yang wilayah penyebaran se Jabodetabek, tapi kali ini kita minta di Kota Tangerang untuk memenuhi kebutuhan saat Ramadan,” jelasnya.

Tabrani menambahkan, Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya menghidupkan lahan pertanian yang tidak terpakai. Seperti lewat program Tangerang Berkebun dengan memberi bibit tanaman kepada masyarakat. “Ini terus dilakukan kontinyu,” katanya.

Kasi Produksi Pertanian DKP Kota Tangerang Solikhin Priyadi mengatakan, program penanaman batang pohon melon Golden Appolo sudah yang ketiga kalinya dilakukan DKP. Kegiatan ini untuk membantu petani musiman. “Selain itu kebutuhan konsumsi buah sehat bagi masyarakat,” katanya saat ditemui di lokasi lahan pertanian Panunggangan Timur, kemarin.

Ia mengungkapkan, selain memberikan bantuan batang melon juga pupuk dan pembinaan kepada para petani. Pembinaan dilakukan sampai tanaman menghasilkan buah. Solikhin juga mengatakan, penanam melon ini merupakan bagian penyuluhan teknologi tepat guna. Di mana lahan pertanian tiap tahun di Kota Tangerang menyusut empat persen. “Sebab itu harus dilakukan dengan sistem vertikultur,” ungkapnya.

Ketua Kelompok Tani Bahagia Sejahtera Akhmad Yani mengatakan, bahwa wilayahnya selalu menjadi percontohan untuk kawasan penanaman tanaman holtrikultura. Itu karena wilayahnya masih memiliki lahan luas. “Memang sebagian sudah banyak yang tergusur pembangunan kawasan perumahan,” katanya



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!