Tangerang –Untuk mengenang perjuangan rakyat Banten pada masa penjajahan, Pemerintah Kota Tangerang membuat beberapa replika seperti menara benteng, dan meriam di pinggir sungai Cisadane tepatnya di jalan benteng makasar, Sukarasa, yang moncongnya mengarah ke seberang Kali Cisadane, atau ke arah Banten.
Kawasan Kali Cisadane kini menjadi obyek wisata sejarah bagi pengunjung. Salah seorang sesepuh Kampung Kali Pasir,Achmad Syairodjimenjelaskan, di kawasan berdirinya meriam dan menara benteng hingga belakang Masjid Kali Pasir, dahulunya adalah benteng pertahanan Belanda untuk menghalau serangan masyarakat Banten.
"Itu kan dulu sejarahnya ada benteng Belanda. Posisinya dari belakang Robinson sampai deket masjid Kali Pasir,"ujar Achmad Syairodji, Senin (16/1)
Sebelum tahun 1740, kata Syahrodji, kawasan ini juga banyak dihuni oleh masyarakat Tionghoa peranakan, yang disebut Cina Benteng.
"Makanya ada sebutan Cina Benteng, itu kan warga Tionghoa keturunan yang dulunya tinggal di sekitar benteng. Kalau sejarahnya mah, mereka menyingkir ke wilayah Sewan dan daerah pinggiran Tangerang, pas ada pembantaian warga Tionghoa oleh Belanda di Batavia, sekitar tahun 1740," katanya.
Budi seorang warga sekitar mengatakan adanya replika ini membuat daerah disini lebih hidup, karena banyak orang yang datang untuk melihat replika yang ada.
“Alhamdulilah semenjak dibangunnya replika meriam dan benteng itu, banyak orang yang main kesini. Selain itu, artinya pemerintah kota Tangerang juga menghargai sejarah yang terjadi di kota Tangerang ini,” ungkapnya.