Sampah plastik masih menjadi problem yang belum dapat diselesaikan secara total. Terlebih, masih banyaknya penggunaan plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam ukuran kecil hingga besar.
Keresahan tersebut akhirnya menjadi salah satu alasan Noryawati Mulyono mendirikan Biopac. Produk yang ia buat dapat menjadi jawaban dari penggunaan plastik sekali pakai yang berlebihan.
Biopac menawarkan kemasan ramah lingkungan yang terbuat dari rumput laut. Terdapat berbagai produk, seperti sachet, pouch, kantong belanja, kantong teh celup, lembaran hingga gelas ramah lingkungan.
"Masih banyak masyarakat yang menggunakan plastik sekali pakai dan dapat berdampak tak hanya pada lingkungan tetapi juga kesehatan. Sebab, nanoplastik dan mikroplastik dapat terbawa melalui makanan dan minuman ke dalam tubuh manusia," ujarnya.
Ia telah melakukan riset sejak tahun 2010 tentang bioplastic dan menjadi fondasi pengembangan Biopac. Menurutnya, dengan memanfaatkan rumput laut dapat mendukung petani lokal.
"Ini juga menjadi peluang bagi petani lokal dan mendorong optimalisasi sumber daya alam Indonesia. Jadi, tidak hanya sekadar ramah lingkungan tetapi juga memiliki dampak sosial di masyarakat," lanjutnya.
Produk Biopac dapat dibeli melalui Instagram @biopac.id atau dapat mengunjungi Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Hall 7 ICE, BSD booth Kota Tangerang yang masih berlangsung hingga 19 Oktober 2025.