Sampah terbukti tidak hanya sekadar limbah tidak berguna, melainkan bisa menjadi sumber investasi yang menjanjikan. Seorang ibu rumah tangga berusia 58 tahun, Nuryani, membuktikan dengan capaian pengumpulan sampahnya di Bank Sampah Patung Rusa (Pabuaran Tumpeng Rukun Saluyu) yang mencapai tabungan investasi ratusan ribu setiap tahunnya.
Nuryani sendiri dinobatkan sebagai nasabah inspiratif dengan catatan pengumpulan terbanyak setiap tahunnya secara konsisten. Berawal dari ketekunannya memiliah sampah anorganik seperti botol, ember bekas, besi bekas, kardus, dan benda plastik lainnya berhasil dikonversi menjadi tabungan ratusan ribu.
Biasanya, Nuryani berhasil mengumpulkan tabungan sampah sampai ratusan kilogram dalam setahun atau senilai Rp400-500 ribu dalam bentuk tabungan tunai sampai investasi kecil-kecilan dalam bentuk logam mulia.
“Saya telah rutin mengumpulkan sampah di bank sampah sejak pertama kali buka empat tahun yang lalu. Berawal dari motivasi hanya untuk mengubah lingkungan biar lebih bersih, sekarang bisa menjadapat hasil tahunan yang lumayan meski tidak bisa dibilang banyak. Ada senilai Rp500 ribuan setiap tahun yang bisa dihasikan dari sampah, biasanya kalau tidak diambil tunai juga ditabung jadi investasi karena kebetulan bisa ditukar menjadi logam mulia,” ujar Nuryani, Jumat (8/8/25).
Ia menilai, keberadaan Bank Sampah Patung Rusa telah membawa kontribusi besar dalam mengubah gaya hidup masyarakat di sekitarnya. Tidak hanya mengubah kesan kampung kumuh padat penduduk menjadi kampung sadar lingkungan yang mengesankan, Bank Sampah Patung Rusa juga membantunya dalam mencukupi kebutuhan rumah tangga sampai Tunjangan Hari Raya (THR) lewat tabungan sampah yang dikumpulkan dalam setahun.
“Selain tabungan, hasil dari pengumpulan sampah juga membentuk kebutuhan rumah tangga menjelang bulan puasa. Apalagi pencairan setahun sekali hanya bisa dilakukan menjelang bulan puasa, jadi sangat tepat dan pastinya sangat meringankan kebutuhan. Pokoknya tidak terasa, sampah yang awalnya dibuang begitu saja bisa menjadi tabungan yang bermanfaat untuk hari depan,” tambahnya.
Selain itu, Nuryani membuktikan budaya memilah sampah membawa dampak manfaat yang sangat besar bagi lingkungan maupun nilai ekonomi bagi diri sendiri. Tidak hanya itu, ketekukanan juga dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya bisa memanfaatkan bank sampah secara maksimal.