Selasa, 22 Juli 2025 14:05 WIB | Dibaca : 98
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa
Pemkot Perkuat Aksi Cegah Stunting Hingga Kelurahan, Sekda: Demi Masa Depan Generasi Penerus Bangsa

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus memperkuat upaya percepatan penurunan stunting melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis komunitas. Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang digelar pada Selasa (22/07/2025) di Ruang Al Amanah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Dalam arahannya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang, H. Herman Suwarman, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dan penguatan peran aktor lapangan dalam mengatasi masalah stunting secara berkelanjutan.

Rakor yang diikuti lebih dari 260 peserta dari unsur perangkat daerah, camat, lurah, Puskesmas, akademisi, hingga tokoh masyarakat ini, menjadi bagian dari strategi konsolidasi Pemkot dalam menangani lebih dari 30.000 keluarga berisiko stunting di wilayahnya.

“Ini bukan hanya soal angka. Ini soal masa depan generasi kita. Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Penurunan stunting hanya bisa berhasil jika seluruh elemen bergerak bersama, dari tingkat kota hingga kelurahan,” ujar Sekda Herman.

Berdasarkan data tahun 2024, dari 292.095 keluarga sasaran, sebanyak 30.980 keluarga (10,6%) masuk kategori berisiko stunting. Oleh karena itu, Sekda menekankan pentingnya pemutakhiran data yang valid sebagai dasar intervensi yang terarah dan berdampak nyata.

“Semua harus dimulai dari data yang akurat. Tapi tidak cukup berhenti di situ, harus dilanjutkan dengan aksi. Kita tidak boleh pasif,” tegasnya.

Menurut Herman, keberhasilan penanganan stunting bergantung pada kekuatan struktur paling bawah, yaitu camat, Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), kader kesehatan, hingga tim pendamping keluarga.

“Saya minta camat jangan hanya duduk di balik meja. Turun langsung. Lihat kondisi keluarga-keluarga berisiko. Dampingi mereka. Kita butuh pendekatan yang lebih humanis, komunikatif, dan aktif di lapangan,” tambahnya.

Tak hanya mengandalkan perangkat daerah, Pemkot Tangerang juga mengandalkan kemitraan dengan Baznas, dunia usaha, dan masyarakat sipil dalam mendukung program intervensi stunting. Beberapa inisiatif konkret yang telah berjalan antara lain Distribusi bantuan sembako bekerja sama dengan Baznas, Pemberian makanan sehat bagi balita stunting oleh Dinas Ketahanan Pangan, Penguatan pos gizi di kelurahan-kelurahan, Program CSR seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Satu Telur Satu Minggu (Sate Sami).

“Upaya percepatan ini bukan kerja seremonial. Rakor ini adalah ruang konsolidasi strategi. Hasil rapat harus menjelma menjadi aksi nyata di lapangan,” tegas Sekda.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!