Aroma khas pasar tradisional, campuran wangi rempah, daging serta ikan segar dan suara tawar-menawar, kembali mengisi sudut-sudut Pasar Anyar Tangerang. Setelah melalui proses revitalisasi yang cukup panjang, kini pasar legendaris ini tak hanya berdiri lebih kokoh, tetapi juga menyimpan kisah kebangkitan para pedagang yang sempat padam.
Di balik kios dan lapak yang sudah berdiri lebih bersih, nyaman dan tertata, denyut ekonomi perlahan pulih. Suara tawa pedagang, langkah kaki pembeli dan suara roda troli kembali menjadi nada-nada pengiring pagi hari.
Bagi banyak orang, Pasar Anyar Tangerang bukan sekadar tempat jual beli, melainkan urat nadi ekonomi keluarga yang telah menghidupi lintas generasi.
Salah satunya adalah Amin, pedagang sembako yang sudah 36 tahun mengais rezeki di Pasar Anyar. Saat pasar harus direvitalisasi dan aktivitas dagangnya dipindahkan ke tempat sementara, ia sempat ragu apakah bisa bertahan.
"Alhamdulillah aktivitas di relokasi sudah berjalan dengan baik. Kini, pasarnya sudah bersih dan nyaman. Kami yakin, Pasar Anyar jadi tempat pedagang yang nyaman dan pembeli pun merasa nyaman," tutur Amin.
Kini, ia mulai merasakan perbedaan. Meski belum sepenuhnya normal, ia bersyukur pembeli mulai ramai dan pasar kembali hidup.
"Awalnya sepi. Pembeli bingung cari kita di lokasi baru. Tapi saya terus sosialisasikan atau informasikan lapak saya di Lantai 2 Blok F Nomor 39, kini perlahan pembeli berdatangan," sambungnya.
Hal senada juga diungkapkan Ozy, pedagang pakaian wanita. Ia menyatakan, dulu lapaknya hanya dari triplek dan panas. Kini, di Lantai 2 Blok A No 29, ia merasakan kenyamanan dan kebersihan layaknya toko di ritel modern.
"Saya jelas optimis dan semua pedagang pastinya optimis perlahan ramai kembali. Diharapkan, seluruh pedagang yang masih di luar untuk segera masuk dan menempatkan lapaknya. Sehingga, kita sama-sama dapat meramaikan kembali Pasar Anyar," harap pria yang berdagang sejak 34 tahun silam di Pasar Anyar.
Meski infrastruktur pasar baru terus dimaksimalkan, para pedagang menunjukkan daya juang tinggi. Mereka beradaptasi dengan lapak baru mereka yaitu dengan teritorial atau penempatan lapak dan kios yang berbeda.
"Gedung lama sangat tidak nyaman, karena tempatnya kecil dan parkirannya juga tidak memadai, sehingga pengunjung sulit untuk datang. Sekarang memadai dan nyaman, kini hari demi hari pun pembeli mulai ramai dan omzet bertahap kembali stabil," ucap Zamri, pedagang agen air mineral.
Denyut baru Pasar Anyar kini mulai terasa, meski perjalanan menuju pemulihan atau transisi masih panjang. Para pedagang menaruh harapan besar agar pascarevitalisasi ini membawa perubahan nyata bagi kehidupan mereka. Dengan kolaborasi antara pemerintah, pedagang dan masyarakat, Pasar Anyar tak hanya bangkit, tapi juga berkembang.
Pasar Anyar Tangerang dan denyutnya kembali mengalir, bukan hanya dalam arus jual beli, tapi juga dalam kehidupan dan harapan banyak orang yang menggantungkan hidup di balik lapak-lapak yang perlahan bangkit.