Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berupaya meningkatkan infrastruktur sistem pengendali banjir di sejumlah wilayah. Salah satunya, Pemkot Tangerang mulai menjajaki proses koordinasi dalam rangka perlindungan objek vital seperti jalan tol dari potensi banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Taufik Syahzaeni menuturkan, Pemkot Tangerang bersama beberapa pihak terkait mulai memprioritaskan penanganan bersama dalam bentuk rencana peningkatan normalisasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Sabi.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah mitigasi setelah kejadian banjir menggenangi Jalan Tol Tangerang-Merak yang disebabkan luapan Kali Sabi, dua pekan lalu.
“Kami sudah laporkan di forum koordinasi bersama pemerintah pusat dan provinsi sebelumnya bahwa sempat terjadi genangan di kawasan Tol Tangerang-Merak yang mengakibatkan kemacetan panjang. Selanjutnya, Kali Sabi akan menjadi prioritas bersama, sedang dalam proses studi lanjutan, serta semoga segera ada penanganan yang lebih permanen,” ujar Taufik, Rabu (16/7/25).
Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang akan merealisasikan pembangunan kolam retensi (embung) yang berlokasi di perbatasan Uwung Jaya dan Jatiuwung. Pemkot Tangerang memproyeksikan pembangunan infrastruktur tersebut dapat meningkatkan daya tampung limpasan aliran Kali Sabi di tengah intensitas hujan yang masih tinggi.
“Kami sedang melakukan peninjauan untuk mematangkan rencana pembangunan tandon air atau embung di kawasan perbatasan Uwung Jaya dan Jatiwung yang bisa dimaksimalkan untuk menampung limpasan Kali Sabi, sehingga bisa mengantisipasi banjir luapan seperti yang telah terjadi beberapa waktu kemarin,” tambahnya.
Selain itu, Pemkot Tangerang berharap proses koordinasi bersama pemerintah pusat, provinsi dan beberapa pihak lainnya dapat berjalan lancar. Sehingga solusi jangka panjang penanggulangan banjir di Kota Tangerang dapat berjalan maksimal.