Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), merespons cepat terkait robohnya rumah warga di RT 01, RW 09, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, pada Rabu (15/1/25) pagi.
Diketahui, atap rumah roboh karena memang bangunan rumah tersebut sudah lama dan banyak bahan bangunan yang didapati sudah lapuk. Ditambah musim hujan belakangan ini membuat atap tak kuat lagi bertahan dan ambruk.
Camat Tangerang Yudi Pradana mengatakan, laporan diterima pihaknya sekitar pukul 07.30 WIB dan langsung ditinjau pihak kelurahan. Pihaknya pun langsung melakukan koordinasi dengan Disperkimtan, Dinsos, PMI hingga BAZNAS untuk penanganan lanjutan hingga bantuan yang dapat disalurkan.
“Pascakejadian, Kecamatan Tangerang langsung menurunkan Tim Satgas untuk membantu pemilik rumah melakukan pengangkutan puing dan pembersihan rumah. Tim juga langsung mencarikan dan membayar kontrakan kosong untuk menampung pemilik rumah untuk sementara waktu,” jelas Yudi, saat meninjau langsung ke lokasi kejadian.
Dijelaskan Yudi, Pemkot Tangerang pun akan segera membantu proses perbaikan atap rumah tersebut. Sehingga, dalam waktu dekat kembali dapat diisi dengan penghuni rumah dengan aman dan nyaman.
“Dinsos dan PMI juga menyalurkan bantuan permakanan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk sedikit meringankan beban atas musibah yang tengah dialami. Begitu juga dengan BAZNAS yang akan segera menyalurkan dana untuk proses perbaikan atap rumah tersebut,” katanya.
Sementara itu, Dwi Kusnandar (47) pemilik rumah berterima kasih kepada, Pemkot Tangerang yang sigap dalam menanggapi musibah yang dialaminya. Saat datang ke kelurahan hingga Disperkimtan semua ditanggapi dan diproses dengan baik.
“Kejadian pagi, beberapa waktu kemudian langsung banyak petugas yang datang. Mereka semua membantu mengangkat puing-puing ambruknya kamar belakang rumah saya. Ahamdulillah, mulai dari kontrakan sementara hingga perbaikan juga dibantu oleh Kecamatan Tangerang. Terima kasih banyak,” ucap pria yang bekerja sebagai buruh di salah satu pabrik di Kota Tangerang.
Ia pun mengaku, kondisi kamar belakang rumahnya memang sudah ia curigai akan ambruk dengan kondisi atap yang sudah mulai retak. Ia dan keluarganya pun sudah berencana ingin melakukan perbaikan namun masih menunggu tabungan tercukupi.
“Wacana perbaikan memang sudah kami diskusikan. Tapi, saya dan anak saya yang sudah kerja masih proses pengumpulan dana. Tapi ya itu, dana belum terkumpul maksimal, musibahnya sudah datang. Sedikit banyak bantuan yang diberikan Pemkot Tangerang, pastinya saya ucapkan terima kasih,” tutup Dwi.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online