Batik Umi Aiman berhasil menarik perhatian industri kreatif di Kota Tangerang. Bukan tanpa alasan, Batik Umi Aiman memproduksi batik dengan karakteristik unik. Yakni menggabungkan tradisi batik Pekalongan dengan motif ikon khas Kota Tangerang.
Baru berjalan sekitar dua tahun terakhir, Batik Umi Aiman berhasil berkembang pesat lewat tangan terampil Yati Monalisa yang memang mempunyai latar belakang keluarga perajin batik asal Pekalongan, Jawa Tengah.
Saat ini, Batik Umi Aiman memproduksi batik tulis dengan mengangkat representasi ikon-ikon budaya khas Kota Tangerang. Mulai dari Perahu Naga, Pintu Air Sepuluh, Jam Gede Jasa, Jembatan Gerendeng, sampai yang paling unik yakni kembang kecapi.
“Batik Umi Aiman secara umum juga sama-sama mengangkat ikon khas kota ini, cuma batik buatan saya ini berani dengan terobosan warna yang berkarakter, sehingga membuat aksen berbeda, unik dan menonjol dari batik-batik lainnya,” ujar Yati, Jumat (30/12/24).
Ia melanjutkan, Batik Umi Aiman juga mengombinasikan batik tulis dengan batik cap secara elegan. Tidak heran, Batik Umi Aiman kini mulai diminati pasar lokal dibuktikan dengan seringnya tampil dari bazar ke bazar.
Terlebih, Batik Umi Aiman juga dibanderol dengan harga yang relatif terjangkau, yakni sekitar Rp100-125 ribu untuk batik cap dan Rp400-an ribu untuk batik tulis yang bisa dipesan sesuai dengan selera pelanggan.
“Saya membuka pemesanan tidak hanya dalam bentuk kain, melainkan juga bentuk pakaian jadi yang disesuaikan dengan ukuran pelanggan. Jadi jangan khawatir, pemesanan juga bisa dilakukan dengan hanya minimum order sebanyak sepuluh pcs saja,” tambahnya.
Saat ini, Batik Umi Aiman bisa didapatkan secara mudah hanya dengan pemesanan lewat daring (online) melalui Instagram (@batik.umiaiman) atau berkunjung langsung ke rumah produksinya di Jalan Muhasyim, Gang Sate I, No. 33C, Larangan Indah, Larangan, Kota Tangerang.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online