Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-60 pada 12 November dan Hari Hati Sedunia pada 30 September, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang melaunching Layanan Intervensi Pemberian Tenofovir bagi Ibu Hamil di Kota Tangerang.
Diketahui, pemberian obat tenofovir pada ibu hamil adalah upaya untuk memutus mata rantai penularan Hepatitis B dari ibu ke anak. Pemberian obat tenofovir ini tersedia di lima luskesmas dan RSUD Kota Tangerang. Yakni, Puskesmas Panunggangan, Gebang Raya, Jatiuwung, Cipondoh dan Puskesmas Kunciran.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin dan Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni, serta turut dihadiri seluruh Kepala Puskesmas se-Kota Tangerang, yang berlangsung di Patio Puspem Kota Tangerang, Rabu (13/11/24).
Nurdin mengatakan, di moment Hari Kesehatan Nasional, dengan adanya layanan tenofovir bagi ibu hamil, menjadi bukti nyata baru terkait peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kota Tangerang, khususnya kesehatan ibu dan bayi.
“Intervensi yang telah tersedia di Kota Tangerang dalam penanggulangan Hepatitis B sudah baik. Namun, dengan adanya tenofovir secara gratis di lima puskesmas dan RSUD Kota Tangerang ini dapat lebih melengkapi dan memaksimalkan penanganan penyakit Hepatitis B yang terjadi pada para ibu hamil di Kota Tangerang,” papar Nurdin, usai membuka acara.
“Saya juga mengucapkan selamat Hari Kesehatan Nasional pada seluruh tenaga kesehatan di Kota Tangerang. Terima kasih atas dedikasi dan pengabdiannya, hingga menghantarkan Kota Tangerang menjadi salah satu kota terbaik dalam memberikan pelayanan kesehatan,” tutur Nurdin.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni menjelaskan, layanan tenofovir lima puskesmas dan RSUD Kota Tangerang diberikan secara gratis bagi seluruh ibu hamil di Kota Tangerang yang terindikasi Hepatitis B.
Secara teknis, tenofovir diberikan selama trimester ketiga kehamilan atau 28 minggu sampai dengan satu bulan setelah melahirkan. “Layanan ini diberikan oleh dokter umum puskesmas yang sudah terlatih atau dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Kota Tangerang,” jelasnya.
Kata dr. Dini, perlu dipahami layanan ini tidak hanya untuk pasien di lima puskesmas atau RSUD Kota Tangerang saja. Namun, dapat dimanfaatkan seluruh ibu hamil yang membutuhkan, dengan pola rujukan dari puskesmas pertamanya ke lima puskesmas dan RSUD Kota Tangerang yang memiliki fasilitas tenofovir tersebut.
“Ini akan menjadi layanan jangka panjang, tenovofir nantinya dapat dijangkau para ibu hamil berstatus Hepatitis B di 39 puskesmas yang ada di Kota Tangerang,” tutupnya.