Menumbuhkan implementasi nilai Pancasila dan nasionalisme bagi pelajar, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang melalui SMP Negeri 1 Kota Tangerang menggelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Jumat (25/10/24).
Diketahui, sebanyak 972 siswa SMPN 1 Kota Tangerang mengikuti gelar karya P5 yang terbagi menjadi 27 provinsi. Mereka merepresentasikan provinsinya dengan tampil elegan mengenakan baju adat, lagu daerah, hingga membawa properti berupa miniatur rumah adat dan makanan khas dari masing-masing provinsi yang mereka dapati.
Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaluddin menuturkan, Gelar Karya P5 merupakan salah satu rangkaian Program Merdeka. Yaitu konsep belajar untuk memperkuat upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
“Kegiatan ini bentuk dimensi budaya. Ini salah satu sekolah yang berhasil menerapkan P5 dari ratusan sekolah di Kota Tangerang yang juga menerapkan P5. Ini menjadi agenda penguatan kebudayaan dan cinta Indonesia yang lahir dari para pelajar, anak-anak yang nantinya akan menjadi penerus Indonesia dengan ragam bidang yang mereka miliki,” ungkap Jamaluddin.
“Apalagi, antusias para siswa sangat tinggi, beragam kostum daerah mereka pakai. Dengan ini, semoga mereka saling mencintai, menghormati dan menghargai perbedaan ragam suku serta etnis yang ada di Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kota Tangerang Mulyono Sobar menjelaskan, lewat kegiatan ini sekolah berupaya mengimplementasikan P5 dalam tema Bhinneka Tunggal Ika. Dalam rangkaian acara, anak-anak juga berkompetisi dalam make up terbaik, kostum terbaik, kelas dengan provinsi terkompak, serta penampilan budaya terbaik.
“Di sini, bagaimana para siswa lebih kenal ragam budaya Indonesia, hingga tumbuh rasa bangga dan turut serta dalam menjaga dan melestarikan budaya Indonesia,” kata Mulyono.
Salah seorang siswa SMPN 1 Kota Tangerang Haidar mengungkapkan, dengan adanya gelar karya P5 mereka merasa sangat senang, karena pembelajaran kali ini bisa mengetahui dan belajar budaya dan adat yang ada di Indonesia. Sehingga dengan ini, mereka dapat menumbuhkan rasa menghargai dan menghormati keragaman yang ada.
“Kali ini kami menampilkan adat dari Provinsi Jawa Timur, di dalamnya ada kebudayaan reog dan kuda lumping. Nanti kita juga akan menampilkan miniatur rumah adat, senjata khas daerah Jawa Timur, serta tarian yang nanti akan kami tampilkan,” ungkap Haidar yang didampingi Revya teman grupnya.