Prosesi 12 tahunan Gotong Toapekong kali ini berjalan dengan meriah. Di tahun ini, dalam Gotong Toapekong terdapat 37 barisan peserta yang mengikuti parade. Mulai dari anak-anak hingga dewasa dengan semangat mengikuti arak-arakan.
Ketua Perkumpulan Boen Tek Bio, Ruby Santamoko mengatakan, 37 barisan parade ini melibatkan seluruh komunitas dan komponen masyarakat. Selain itu, dalam parade juga ada tokoh-tokoh agama hingga lintas agama sebagai wujud toleransi bersama.
"Sesuai dengan tema kami yaitu Moderasi dan Kolaborasi sebagai Wujud Visi Kerukunan Bangsa yang Harmonis, maka tidak hanya warga Klenteng Boen Tek Bio saja yang terlibat. Kami libatkan seluruh komunitas dan komponen masyarakat sebagai bukti bahwa masyarakat Kota Tangerang sangat toleransi satu sama lain," ungkapnya, Sabtu (21/9/24).
Dalam rombongan tersebut terdiri dari berbagai macam komponen masyarakat. Pada barisan pertama, rombongan pembawa spanduk Boen Tek Bio, disusul anggota Paskibra yang membawa bendera Merah Putih, lalu pembawa Panji Boen Tek Bio.
Barisan empat hadir Marching Band PPI Curug, lalu parade Bhinneka Tunggal Ika dan pakaian daerah, dilanjut tokoh-tokoh lintas agama, Pramuka Tionghoa, marawis rebana dan hadroh, parade Hidup Panggilan Katolik, serta Marching Band Boen Tek Bio.
Ada juga rombongan gebogan, para penari tari pendet dan tari cendrawasih, tari rangda, hanoman dan pasukan kera, gamelan baleganjur, pecalang, angklung.
Lalu, parade utama terdapat liongsay pembuka jalan, figur dewa dewi, plang nama dan senjata pusaka, barisan berkuda, penabur bunga, Joli YMS Kwan Seng Tae Kun, Joli YMS Kwan Im Hud Couw, Joli YMS Kha Lam Ya, dan liongsay penutup jalan.
Dilanjutkan dengan replika perahu naga, pencak silat THS TNM, gendag baleq, pencak silat kera sakti, ondel-ondel, pencak silat dan wushu, pat im dan tehyan, dan pada barisan akhir ada Reog Ponorogo, kilinsay, barongsai dan liongsay.