Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mendorong percepatan penurunan stunting, dengan menciptakan Dapur Dashat atau Dapur Sehat Atasi Stunting di 104 kelurahan.
Dalam hal ini, Dapur Dashat memberdayakan tim khusus, mulai dari Kader PKK, posyandu hingga pengawas gizi puskesmas. Di mana setiap harinya memproduksi pangan bergizi untuk dibagikan dan dikonsumsi anak-anak terindikasi stunting.
Salah satunya seperti di Kelurahan Batuceper, Kecamatan Batuceper, yang saat ini lewat Dapur Dashat tengah menangani 29 anak terindikasi stunting, dengan ragam menu bergizi yang sudah direkomendasikan oleh para ahli gizi.
“Sejauh ini, ada tujuh menu yang secara berkala kita produksi setiap harinya. Seperti paket nasi, ayam suwir, tempe goreng, tumis telor orak arik, wortel buncis dan jeruk. Paket nasi, tahu pepes isi telur, sayur bening daun kelor, ayam masak kecap dan pisang. Paket nasi sempol ikan lele, perkedel ayam tahu, ca sayuran dan melon,” papar Ketua PKK Kelurahan Batuceper Zurna Detti, Jumat (20/9/24).
Kata Zurna, sejauh ini, keberadaan Dapur Dashat sudah memberikan dampak yang nyata dan signifikan pada anak-anak. Karena, secara rata-rata kondisi 29 anak, secara keseluruhan sudah menunjukkan peningkatan berat badan secara perlahan dan bertahap.
“Maka, hingga saat ini Dapur Dashat masih terus berjalan dan memproduksi makanan sehat dan kaya gizi yang dibagikan langsung ke anak-anak. Karena memang, tim Dapur Dashat tugasnya tak hanya memproduksi makanan tapi juga memastikan makanan tersebut habis dikonsumsi para balita tersebut,” katanya.
Sebagai informasi, program Satu Telur Satu Minggu (SATE SAMI) yang melibatkan pegawai Pemkot Tangerang mensedekahkan telur setiap minggunya, untuk dibagikan ke keluarga terindikasi stunting hingga saat ini masih rutin berlangsung. Serta, terkoneksi dengan program Dapur Dashat sebagai salah satu penyuplai bahan baku.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online