Jumat, 2 Agustus 2024 18:40 WIB | Dibaca : 707
Pemkot Gelar Diskusi Perempuan dan Politik dalam Perspektif Kesetaraan Gender
Pemkot Gelar Diskusi Perempuan dan Politik dalam Perspektif Kesetaraan Gender
Pemkot Gelar Diskusi Perempuan dan Politik dalam Perspektif Kesetaraan Gender
Pemkot Gelar Diskusi Perempuan dan Politik dalam Perspektif Kesetaraan Gender
Pemkot Gelar Diskusi Perempuan dan Politik dalam Perspektif Kesetaraan Gender
Pemkot Gelar Diskusi Perempuan dan Politik dalam Perspektif Kesetaraan Gender
Pemkot Gelar Diskusi Perempuan dan Politik dalam Perspektif Kesetaraan Gender
Pemkot Gelar Diskusi Perempuan dan Politik dalam Perspektif Kesetaraan Gender

Dorong partisipasi perempuan dalam politik, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangerang menggelar kegiatan Diskusi dan Seminar bertajuk "Perempuan dan Politik dalam Perspektif Kesetaraan Gender," yang berlangsung di Ruang Al amanah Gedung Puspem Kota Tangerang, Jumat (2/8).

Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Herman Suwarman, yang hadir sekaligus membuka kegiatan tersebut, menyampaikan pentingnya peran perempuan dalam politik sebagai upaya untuk mewujudkan kesetaraan gender di Kota Tangerang. 

"Kesetaraan gender bukan hanya tentang jumlah, tetapi juga tentang bagaimana perempuan dapat berkontribusi secara aktif dalam pengambilan keputusan politik yang berdampak pada masyarakat luas," ujar Herman, dihadapan 100 mahasiswi dari perwakilan 10 universitas di Kota Tangerang

Lebih lanjut, Herman, menjelaskan, diskusi dan seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi perempuan dalam politik, mengingat jumlah penduduk Kota Tangerang yang mencapai 1.912.679 jiwa, terdiri dari 951.325 jiwa perempuan (49,74%) dan 961.354 jiwa laki-laki (50,26%). Namun, partisipasi perempuan dalam politik masih perlu ditingkatkan, terutama dalam Pemilu dan struktur pemerintahan.

"Dalam perspektif kesetaraan gender, keterwakilan perempuan dalam lembaga pemerintahan dan politik, khususnya legislatif, sangat penting. Peran perempuan dianggap krusial dalam menciptakan kebijakan yang berbasis pada pengalaman dan kebutuhan perempuan. Hal ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap berbagai isu yang dihadapi perempuan," jabarnya.

Dalam kegiatan ini, kata Herman, diharapkan, menjadi wadah bagi para mahasiswa dari berbagai universitas untuk berdialog dan bertukar pikiran mengenai isu-isu gender dan politik. Selain itu, para peserta juga dapat membawa wawasan baru dan semangat untuk mendorong kesetaraan gender di berbagai bidang, khususnya politik.

"Saya harap dari diskusi ini, tercipta kesepahaman bersama untuk meningkatkan peran aktif perempuan dalam pendidikan politik dan mengedukasi masyarakat menuju demokrasi yang berkualitas," tukas Herman Suwarman.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!