Penjabat (PJ) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, kembali memaparkan capaian kinerja triwulan II pasca enam bulan menjabat sebagai Kepala Daerah dihadapan tim evaluator Inspektorat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (15/7).
Dalam kesempatannya, Dr. Nurdin, memaparkan 10 indikator program prioritas, yakni terkait inflasi, stunting, BUMD, layanan publik, pengangguran, kemiskinan ekstrem, kesehatan, penyerapan anggaran, kegiatan unggulan dan perizinan.
"Tingkat inflasi Year of Year di Kota Tangerang saat ini menyentuh angka 2,82% menurun dari tahun sebelumnya," papar Nurdin.
Mantan Kepala Pusdatin Kemendagri ini, mengungkapkan, untuk menjaga kondisi inflasi di Kota Tangerang, Pemkot terus melakukan berbagai upaya yaitu dengan strategi 4K+1, yakni Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, Keterjangkauan harga, Komunikasi yang efektif, Meningkatkan daya beli masyarakat. Salah satunya untuk ketersediaan pasokan, kerja sama antar pedagang pasar dengan Bulog, melakukan gerakan menanam, Urban Farming, kerja sama pangan BUMD dengan penghasil pangan.
"Untuk program Tangerang Urban Farming, kini kita sedang mendorong masyarakat dalam gerakan menanam cabai di pekarangan rumah-rumah maupun lahan kosong yang ada di lingkungan sekitar," ujar Dr. Nurdin.
Lebih lanjut, PJ, menjelaskan, dalam upaya penanganan stunting di Kota Tangerang, perkembangan Prevalensi Kota Tangerang periode Januari-Juni 2024 mengalami fluktuatif. Namun di Bulan Juni mencapai prevalensi stunting terendah dengan nilai Prevalensi Stunting sebesar 4,87% berdasarkan data e-PPGBM.
"Data ini menunjukkan jauh lebih rendah dari angka nasional maupun Provinsi Banten. Upaya yang dilakukan secara komprehensif salah satunya dengan menambah jumlah rumah sakit rujukan, saat ini bertambah lima rumah sakit rujukan yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sitanala Tangerang, Rumah Sakit An-Nisa Tangerang, Rumah Sakit Hermina Periuk, Rumah Sakit Primaya Tangerang, dan Rumah Sakit Sari Asih Ciledug yang sebelumnya hanya satu RSUD Kota Tangerang," jabar Dr. Nurdin.
Alumnus Universitas Indonesia ini, juga memaparkan upaya yang telah dilakukan Pemkot Tangerang terkait penanganan pengangguran yang ada di Kota Tangerang. Di antaranya memetakan kebutuhan pasar kerja yang ada di dunia industri, dan mendorong peningkatan kompetensi melalui Pelatihan Kerja berbasis kompetensi dan kewirausahaan, melakukan kerja sama dengan lembaga pelatihan kerja pemerintah maupun swasta dan kementerian untuk pemenuhan kebutuhan kompetensi, melakukan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri sebagai lokasi On The Job-training.
"Untuk menjembatani ini, kami melakukan juga yang namanya Jobfair, selain Jobfair Virtual setiap bulan. Kami juga mengadakan Jobfair keliling menjemput masyarakat di tempat-tempat keramaian," terangnya.
Selain itu, Penjabat Wali Kota Tangerang, mengungkapkan kegiatan unggulan yang dilakukan selama menjabat, di antaranya Gerakan Anak Tangerang Sehat dan Cerdas, Gerakan Global Gotong Royong Tetrapreneur (G2RT), Gerakan Pelajar Mengaji, Pelatihan Prosedur Ekspor bagi Pelaku Usaha Kecil dan Menengah di Kota Tangerang, Pemilihan Duta Baca Kota Tangerang.
"Selain itu, upaya yang telah kami lakukan di antaranya, Kolaborasi Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC (RANSEL TBC) dengan aplikasi skrining TBC mandiri, jadi masyarakat bisa mandiri serentak melakukan skrining melalui aplikasi," ungkapnya.
Sementara itu, Evaluator Inspektorat Kementerian Dalam Negeri, selain memberikan masukan, bahwa laporan capaian kinerja Penjabat Wali Kota Tangerang pada triwulan II semakin baik.
"Kami melihat laporannya semakin baik, kemajuan progres sudah terlihat dari pelaporan yang disusun, nanti catatan tertulis maupun lisan agar segera ditindaklanjuti," tukas salah satu Evaluator Inspektorat Kemendagri.