Semua pihak bisa turut mencegah stunting. Ya, hal itulah yang kini terus disosialisasikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang ke seluruh elemen masyarakat. Tak terkecuali, mereka para remaja putri yang diajak untuk rutin minum Tablet Tambah Darah (TTD).
Kepala Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Mugiya Wardhany menjelaskan, stunting bukan hanya permasalahan gizi bayi. Pencegahan stunting bahkan harus dimulai sedini mungkin dari usia remaja hingga masa kehamilan.
"Dalam hal ini, remaja Kota Tangerang diimbau untuk rutin mengkonsumsi TTD, yaitu satu tablet seminggu sekali. Disertai dengan konsumsi makanan bergizi seimbang dan juga jaga kebersihan," jelas Mugi, Rabu (12/6/24).
Kata Mugi, upaya ini bermanfaat untuk mencegah anemia yang berakibat pada kerentanan terhadap penyakit di usia dewasa, penurunan produktivitas dan prestasi siswa serta menyiapkan mereka untuk melahirkan bayi yang sehat terhindar dari stunting.
“Stunting itu yang paling penting adalah sebelum hamil ibunya harus sehat. Kalau adik-adik tidak sehat, anaknya nanti pasti stunting. Karenanya selama remaja tidak boleh anemia, anemia itu zat besinya kurang. Kalau diperiksa HB di bawah 12,” katanya.
Sebagai bentuk kewaspadaan dini, Mugi menyarankan, para remaja putri rutin melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin setidaknya 6 bulan atau 1 tahun sekali. Pemeriksaan bisa dilakukan di puskesmas tanpa dipungut biaya alias gratis.
“Pesan saya buat remaja puteri, supaya hidupnya sehat, anaknya nanti tidak stunting, tes darah minimal satu tahun sekali. Kalau angkanya di bawah 12 harus minum TTD, kalau HB sudah di atas 13, jaga kesehatannya, makannya yang cukup,” pesannya.
Di samping itu, Mugi juga mengimbau remaja putri untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang. "Terutama makanan tinggi protein yang kaya akan zat besi serta memperbanyak konsumsi buah dan sayur yang kaya akan vitamin C, E dan A," katanya.