Kepala Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Mugiya Wardhany mengingatkan pentingnya ABCDE untuk mencegah stunting. Mengingat, saat ini Pemkot Tangerang tengah menggelar Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas) di 1.097 posyandu, 104 kelurahan, 13 kecamatan se-Kota Tangerang sepanjang Juni 2024.
Ia pun menjelaskan, ABCDE ialah A yakni aktif minum Tablet Tambah Darah (TTD). Konsumsi TTD bagi remaja putri satu tablet seminggu sekali. Konsumsi TTD bagi ibu hamil satu tablet setiap hari minimal 90 tablet selama kehamilan.
B yakni bumil teratur periksa kehamilan minimal enam kali. Periksa kehamilan minimal enam kali, dua kali oleh dokter menggunakan USG. C yakni cukupi konsumsi protein hewani. Konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi usia di atas enam bulan.
“D yakni datang ke posyandu setiap bulan. Datang dan lakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, serta imunisasi balita ke posyandu setiap bulan. E yakni eksklusif ASI enam bulan dan dilanjutkan hingga usia dua tahun,” jelas Mugiya, Selasa (11/6/24).
Ia mengingatkan, apabila sejak remaja seseorang sudah mengalami kekurangan darah merah atau anemia, maka saat masa kehamilan dan melahirkan juga akan kesulitan dan anaknya berisiko menderita stunting.
"Makan-makanan cepat saji, tidak suka makan-makanan hijau, itu juga berpengaruh, para remaja ini kebanyakan mengeluh tidak mau meminum tablet tambah darah karena mual saat mengkonsumsi," tuturnya.
Sebagai informasi, tren prevalensi stunting pada balita di Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2018 diangka 19,1 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022. Kenaikan terjadi pada tahun 2023 dengan angka 17,6 persen, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten yaitu 24 persen dan nasional di 21,5 persen.